Isi dan Makna Prasasti Kedukan Bukit Peninggalan Kerajaan Sriwijaya

By Nabil Adlani, Senin, 11 Desember 2023 | 09:00 WIB
Prasasti Kedukan Bukit adalah salah satu prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya. (dok. Kemdikbud)

adjar.id - Kerajaan Sriwijaya memiliki beberapa peninggalan, salah satunya Prasasti Kedukan Bukit.

Prasasti Kedukan Bukit ini pertama kali ditemukan oleh orang Belanda bernama C.J. Batenburg di tanggal 29 November 1920.

C.J. Batenburg menemukan prasasti ini di daerah Kedukan Bukit, Palembang, Sumatra Selatan.

Prasasti Kedukan Bukit secara garis besar ditulis pada 16 Juni 682 Masehi, Adjarian.

Artinya, prasasti ini baru dikeluarkan setelah penguasa Kerajaan Sriwijaya kembali ke pusat pemerintahan Kerajaan.

O iya, Prasasti Kedukan Bukit memiliki ukuran yang kecil, yaitu hanya berukuran 45 x 80 cm.

Lalu, apa isi dan makna Prasasti Kedukan Bukit?

Simak pembahasannya, yuk!

"Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan maritim dan perdagangan yang pernah berdiri di wilayah Nusantara, khususnya di pulau Sumatra."

Isi Prasasti Kedukan Bukit

Prasasti Kedukan Bukit adalah prasasti peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya yang menggambarkan tentang kemajuan pelayaran di Indonesia pada zaman Hindu-Buddha.

Prasasti ini juga mengisahkan tentang keberhasilan perjalanan para penguasa Kerajaan Sriwijaya yang memiliki gelar Dapunta Hyang.

Baca Juga: Isi Prasasti Kota Kapur sebagai Bukti Adanya Kerajaan Sriwijaya

Prasasti Kedukan Bukit terdiri atas sepuluh baris yang ditulis dengan menggunakan huruf Pallawa dan berbahasa Melayu Kuno.

Pada prasasti itu juga tertulis angka tahun 604 Saka atau 682 Masehi.

Berikut isi Prasasti Kedukan Bukit:

Svasti sri sakavastitta 605 ekadasi sukla- paksa vulan vaisakha dapunta hiyam nayik di samvau mangalap siddhayatra.

Di saptami suklapaksa vulan jyestha dapunta hiyam marlapas dari minana tamvan mamava yam vala dua laksa dangan kosa duaratus cara di samvau danan jalan sarivu tluratus sapulu dua vañakña datam

Di mata jap mukha upam sukhacitta di pañcami suklapaksa vulan... asadha l aghu mudita datam marvuat vanua ...

Srivijaya jaya siddhayatra subhiksa nityakala!

Arti dari isi Prasasti Kedukan Bukit, yaitu sebagai berikut:

Selamat! Tahun Saka telah lewat 605, pada hari ke sebelas paro-terang bulan Waisakha Dapunta Hiyang naik di sampan mengambil siddhayatra.

Pada hari ke tujuh paro-terang bulan Jyestha Dapunta Hiyang berlepas dari Minanga untuk membawa bala tentara 20.000 dengan perbekalan 200 peti di sampan dengan diiringi sebanyak 1312 orang berjalan kaki datang ke hulu Upang dengan sukacita.

Pada 15 hari pertama bulan asadha dengan lega gembira datang membuat benua...

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Sriwijaya sebagai Kerajaan Maritim

Srivijaya jaya siddhayatra subhiksa nityakala!

Makna Prasasti Kedukan Bukit

Makna dari isi Prasasti Kedukan Bukit adalah pada tanggal 11 Waisaka 604 atau 23 April 682 Raja Sriwijaya yang bergelar Dapunta Hyang naik perahu dari suatu tempat.

Hal ini dilakukan untuk menggabungkan diri dengan balatentaranya yang baru saja menaklukkan Minaga atau Binaga.

Kemudian, pada tanggal 7 Jeste atau 19 Mei, Dapunta Hyang memimpin balatentaranya untuk berangkat dari Minanga ke ibu kota Kerajaan Sriwijya.

Mereka kemudian pulang dengan membawa kemenangan dan sukacita.

Lalu, di tanggal 5 Asada atau 16 Juni, mereka tiba di Muka Upang yang berada di sebelah timur Palembang.

Sesampainya mereka di ibu kota, Dapunta Hyang menitahkan untuk membuat bangunan atau wanua seperti wihara.

Pembuatan bangunan itu bertujuan sebagai ucapan rasa syukur dan kegembiraan.

"Prasasti Kedukan Bukit berisi tentang keberhasilan perjalanan para penguasa Kerajaan Sriwihaya yang memiliki gelar Dapunta Hyang."

Nah, itulah isi dan makna Prasasti Kedukan Bukit yang merupakan salah satu peninggalan dari Kerajaan Sriwijaya.

Coba Jawab!
Kapan Prasasti Kedukan Bukit ditulis?
Petunjuk: Cek halaman 1.

---

Sumber: Buku Sejarah Indonesia untuk SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.

Tonton video ini juga, yuk!