6 Proyek Mercusuar yang Digagas Presiden Soekarno, Materi Sejarah Kelas XII Kurikulum Merdeka

By Nabil Adlani, Jumat, 27 Oktober 2023 | 16:30 WIB
Stadion Gelora Bung Karno merupakan salah satu proyek mercusuar yang digagas Presiden Soekarno. (unsplash/Dino Januarsa)

adjar.id - Kebijakan proyek mercusuar berlangsung pada masa demokrasi terpimpin.

Proyek mercusuar adalah pembangunan gedung dan infrastruktur yang digagas oleh Presiden Soekarno, Adjarian.

Proyek mercusuar ini berawal ketika Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah Asian Games pertama di tahun 1962.

Nah, untuk mendukung penyelenggaraan Asian Games 1962, maka dibangunlah beberapa bangunan yang disebut proyek mercusuar.

Tujuan dibentuknya proyek mercusuar adalah agar Indonesia bisa mendapat perhatian dari dunia internasional.

Lalu, apa saja proyek mercusuar itu?

Yuk, kita cari tahu!

"Proyek mercusuar dilaksanakan ketika kondisi ekonomi negara Indonesia tidak baik-baik saja dan menyebabkan anggaran semakin melonjak tajam."

Proyek Mercusuar

Berikut ini adalah beberapa proyek mercusuar yang digagas oleh Presiden Soekarno di masa demokrasi terpimpin, yaitu:

1. Stadion Gelora Bung Karno

Presiden Soekarno di tahun 1956 pernah berkunjung ke Moskow, Rusia dan melihat kemegahan Stadion Lenin.

Baca Juga: Latar Belakang dan Dampak Dekrit Presiden pada Masa Demokrasi Terpimpin

Dari peristiwa itulah kemudian Soekarno mempunyai ide untuk membangun Stadion Gelora Bung Karno atau Stadion Senayan dengan konsep kekokohan dan kemegahan.

Rancangan stadion tersebut dikerjakan oleh LS Tyatenko yang merupakan arsitek yang mengerjakan desain Stadion Lenin.

Secara total, pembangunan kompleks olahraga tersebut memakan biaya sampai 12,5 juta dollar AS.

2. Jembatan Semanggi

Jembatan Semanggi dibangun oleh Soekarno untuk mengantisipasi kemacetan lalu lintas saat Asian Games 1962.

Soekarno memilih nama Semanggi karena bentuk jembatan yang dibangun oleh Menteri PU Ir. Sutami menyerupai daun Semanggi.

Bahkan, jembatan Semanggi dinobatkan sebagai cloverleaf bridge terbesar di Asia Tenggara yang diresmikan pada tahun 1962.

3. Hotel Indonesia

Hotel Indonesia dibangun pada masa Presiden Soekarno untuk menyambut Asian Games 1962.

Hotel Indonesia menjadi hotel berbintang pertama yang dibangun di Jakarta dengan total 14 lantai.

Proyek pembangunan Hotel Indonesia ini dibiayai oleh dana hasil Perjanjian Perampasan Perang dari Jepang.

Baca Juga: Pendidikan Soekarno Sejak Sekolah Dasar hingga Perguruan Tinggi

Secara resmi, Hotel Indonesia dibuka pada tanggal 5 Agustus 1962.

4. Monumen Selamat Datang

Monumen Selamat Datang dibuat oleh Edhie Sunarso di tahun 1951 yang merupakan bentuk simbolis penyambutan para tamu dari luar negeri.

Semua tamu dari luar negeri yang datang ke Jakarta dan menuju Hotel Indonesia akan dapat langsung melihat patung tersebut.

5. Monumen Nasional

Monumen Nasional atau dikenal dengan sebutan Monas dibangun pada tanggal 17 Agustus 1945 atas perintah Soekarno.

Ada tiga arsitek yang merancang proyek Monumen Nasional ini, yaitu Frederich Silaban, Ir. Soekarno, dan Soedarsono.

Soekarno ingin letak Monumen Nasional berada tepat di depan Istana Merdeka yang menjadi simbol dari perjuangan rakyat Indonesia.

Hingga akhirnya, Monumen Nasional dibangun di Lapangan Medan Merdeka, Jakarta Pusat.

Proses pembangunan Monumen Nasional dilakukan dengan tiga tahap, yaitu tahap pertama di tahun 1961-1965, tahap kedua di tahun 1966-1968, dan tahap ketiga di tahun 1969-1976.

Monumen Nasional bisa dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975.

Baca Juga: Tokoh Proklamasi Kemerdekaan Selain Soekarno dan Hatta

6. Gedung DPR/MPR

Proyek mercusuar yang terakhir adalah pembangunan Gedung DPR/MPR yang resmi dibuka pada tanggal 8 Maret 1965.

Tujuan pembangunan gedung ini adalah untuk gelaran Conferense of the New Emerging Forces atau Conefo di tahun 1966.

Pembangunan Gedung DPR/MPR juga bertujuan sebagai bentuk ambisi Soekarno dalam menegaskan kemerdekaan Indonesia dalam bentuk fisik.

Gedung DPR/MPR resmi dibuka dengan adanya Surat Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 48, Adjarian.

Bentuk Gedung DPR/MPR ini menyerupai kubah dengan setengah lingkaran yang menjadi lambang dari kepakan sayap burung yang akan terbang.

"Proyek mercusuar yang digagas Presiden Soekarno, yaitu Stadion Gelora Bung Karno, Jembatan Semanggi, Hotel Indonesia, Monumen Selamat Datang, Monumen Nasional, dan Gedung DPR/MPR."

Itulah enam proyek mercusuar yang digagas oleh Presiden Soekarno sebagai pembuktian pada negara lain bahwa Indonesia adalah negara besar.

Coba Jawab!
Apa tujuan dibangunnya Jembatan Semanggi?
Petunjuk: Cek halaman 2.

---

Sumber: Buku Sejarah untuk SMA/MA Kelas XII karya Martina Safitri, dkk., Kemdikbudristek Tahun 2022.