adjar.id - Aksara Jawa adalah aksara yang berkembang di daerah Jawa.
Aksara Jawa terdiri atas 20 aksara, yaitu Ha, Na, Ca, Ra, Ka, Da, Ta, Sa, Wa, La, Pa, Dha, Ja, Ya, Nya, Ma, Ga, Ba, Tha, Nga.
Nah, apakah Adjarian tahu tentang asal mula dari aksara Jawa?
Asal mula aksara Jawa dimulai dari cerita legenda mengenai sebuah kerjaan bernama Medang Kamulan yang dipimpin oleh seorang raja yang memiliki perilaku buruk, yaitu Prabu Dewata Cengkar.
Penasaran dengan kelanjutannya?
Yuk, simak cerita legenda yang dipercayai menjadi asal mula aksara Jawa serta maknanya berikut ini!
Cerita Legenda Asal Mula Aksara Jawa
- Keburukan Prabu Dewata Cengkar yang terkenal di seluruh penjuru negeri, membawa seorang pengembara, yakni Aji Saka untuk menghentikannya.
- Aji Saka memiliki dua abdi yang sangat setia bernama Dora dan Sembada. Aji Saka mengajak Dora pergi ke Kerajaan Medang Kamulan.
- Sembada tidak pergi karena dia diberi tugas untuk menjaga pusaka milik Aji Saka, dengan pesan untuk tidak memberikan pusaka kepada orang lain selain Aji Saka sendiri.
- Aji Saka dan Dora sampai di Medang Kamulan yang sepi, karena masyarakat sekitar takut untuk keluar rumah dan menjadi korban dari Prabu Dewata Cengkar.
- Aji Saka menyerahkan diri untuk menjadi korban Prabu Dewata Cengkar, tetapi dengan satu syarat, yaitu meminta tanah selebar serban yang mengikat kepalanya.
Baca Juga: Mengenal Aksara Murda: Pengertian, Aturan, dan Contoh Penggunaannya
- Prabu Dewata Cengkar menyanggupi syarat tersebut. Secara ajaib serban Aji Saka terus memanjang hingga Prabu Dewata Cengkar harus berjalan mundur sampai ke Pantai Selatan.
- Aji Saka dengan cepat mengibaskan serbannya hingga membungkus badan Prabu Dewata Cengkar dan mengubahnya menjadi buaya putih di lautan.
- Sejak saat itu Medang Kamulan dipimpin oleh Aji Saka. Setelah misi berhasil, Aji Saka memerintahkan Dora untuk mengambil pusakanya yang dijaga oleh Sembada.
- Namun, Sembada tidak memberikan pusaka tersebut karena bukan Aji Saka sendiri yang memintanya.
- Dua abdi tersebut bertengkar karena sama-sama mematuhi perintah. Aji Saka yang teringat akan pesannya kepada Sembada segera menyusul Dora.
- Aji Saka tiba dan menemukan dua abdinya telah meninggal dunia. Untuk mengenang dua abdinya, Aji Saka membuat aksara atau huruf yang penuh makna.
Saat ini kita mengenal huruf tersebut dengan sebutan aksara Jawa, Adjarian.
Makna Aksara Jawa
- Ha Na Ca Ra Ka memiliki makna ono utusan (ada utusan).
- Da Ta Sa Wa La memiliki makna padha kekerengan (saling berkelahi).
- Pa Da Ja Ya Nya memiliki makna padha digdayane (sama-sama saktinya).
- Ma Ga Ba Ta Nga memiliki makna padha nyunggi bathange (saling berpangku saat meninggal).
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Aksara Murda?
Nah, itulah cerita legenda asal mula dan makna aksara Jawa, Adjarian.
Coba Jawab! |
Siapa nama abdi Aji Saka yang ditugasi untuk menjaga pusaka? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini juga, yuk!