adjar.id - Di Tanah Air, perlawanan terhadap Belanda dilakukan di berbagai daerah, termasuk di Kalimantan Selatan yang dikenal dengan Perang Banjar.
Di wilayah Kalimantan Selatan pernah berkembang Kesultanan Banjar pada abad ke-18.
Perang Banjar sendiri merupakan peristiwa sejarah ketika rakyat Kalimantan khususnya Kesultanan Banjar melakukan peperangan melawan Belanda.
Perang Banjar terjadi di wilayah Kesultanan Banjar, Kalimantan Selatan pada tahun 1859 sampai tahun 1905, Adjarian.
Nah, Perang Banjar melibatkan keturunan Kesultanan Banjar yang didukung oleh kekuatan rakyat Banjar.
Lalu, bagaimana kronologi terjadinya Perang Banjar?
Yuk, kita cari tahu!
"Perang Banjar terjadi pada tahun 1859 yang melibatkan rakyat Banjar dengan Belanda."
Kronologi Perang Banjar
Pengaruh Islam masuk ke Kesultanan Banjar pada abad 15 karena ada peran Kerajaan Demak.
Kesultanan Banjar mempunyai wilayah kekuasaan di sekitar Kalimantan Selatan dan sebagian di Kalimantan Tengah.
Pada abad ke 15 M, pelabuhan dagang Kesultanan Banjar selalu ramai didatangi kapal dagang internasional.
Baca Juga: Latar Belakang dan Jalannya Perang Tondano II
Selain itu, Kesultanan Banjar juga mempunyai hasil sumber daya alam, seperti lada, rotan, damar, emas, dan intan yang melimpah.
Hal ini jugalah yang kemudian mendorong Belanda untuk merencanakan strategi agar bisa menguasai Kesultanan Banjar, Adjarian.
Interaksi antara Kesultanan Banjar dan Belanda mulai terjadi di sekitar tahun 1840-an.
Setelah interaksi tersebut, Belanda mulai mencoba untuk mencampuri urusan di beberapa wilayah wilayah Kesultanan Banjar.
Selain itu, Belanda juga ikut memadamkan berbagai sengketa yang terjadi di wilayah Kesultanan Banjar.
Imbalannya, Belanda akan menerima hak khusus untuk bisa mencampuri urusan dalam negeri Kesultanan Banjar.
Nah, kondisi tersebut berlangsung sangat lama, sampai akhirnya muncul perlawanan dari rakyat Bajar.
Perlawanan rakyat Banjar terhadap Belanda terjadi ketika Belanda mengangkat Pangeran Tamjidillah II sebagai Sultan Kesultanan Banjar di tahun 1859.
Padahal, pada saat itu orang yang seharusnya naik tahta menjadi sultan Banjar adalah Pangeran Hidayatullah II.
Namanya telah tertulis dalam surat wasiat penelus takhta kesultanan yang dituliskan oleh Sultan Adam.
Pada 28 April 1859, Pangeran Hidayatullah II bersama Pangeran Antasari memimpin perlawanan terhadap Belanda.
Baca Juga: Latar Belakang dan Jalannya Perang Tondano I
Pangeran Antasari memimpin penyerangan terhadap benteng Belanda dan tambang batu bara yang berada di wilayah Pengaron.
Serangan tersebut berhasil memukul mundur Belanda dan pasukan Pangeran Antasari dapat menguasai tambang batu bara di Pengaron.
Kemudian, muncul beberapa pertempuran di tempat lain, yaitu:
1. Pertempuran Benteng Tabanio pada Agustus 1859.
2. Pertempuran Benteng Gunung Lawak pada September 1859.
3. Pertempuran Munggu Tayur pada Desember 1859.
4. Pertempuran Amawang pada Maret 1860.
Belanda kemudian membalas serangan yang dilakukan oleh Pangeran Antasari dengan menawan keluarga Pangeran Hidayatullah II.
Belanda juga meminta agar Pangeran Hidayatullah II agar mau keluar dari persembunyiannya.
Akhirnya, Pangeran Hidayatullah II keluar untuk menyelamatkan anggota keluarganya.
Akan tetapi, hal tersebut ternyata hanya jebakan yang dibuat oleh Belanda.
Baca Juga: Penyebab dan Dampak Perang Padri
Belanda menangkap Pangeran Hidayatullah II dan diasingkan ke Cianjur, Jawa Barat.
Tindakan Belanda tersebut tidak membuat perlawanan Pangeran Antasari berhenti.
Bahkan, Pangeran Antasari justru melakukan perlawanan di daerah-daerah di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
Pangeran Antasari mendirikan tujuh benteng di Teweh agar bisa memperkuat pertahanan rakyat Banjar.
Perang Banjar mulai surut ketika Pangeran Antasari melemah karena terkena penyakit cacar dan paru-paru.
Perjuangan rakyat Banjar terus dilakukan sampai wafatnya Pangeran Antasari pada 11 Oktober 1862.
Perjuangan di Perang Banjar kemudian dilanjutkan oleh Gusti Acil, Gusti Mat Seman, Gusti Muhammad Arsyad, dan Antung Durrahman.
Hingga akhirnya Perang Banjar berakhir pada tahun 1906 dengan kemenangan dari Belanda.
Kemenangan tersebut membuat Belanda menghapus Kesultanan Banjar.
"Perilaku Belanda yang ikut campur terhadap urusan Kesultanan Banjar menjadi awal mula munculnya Perang Banjar."
Nah, itu tadi kronologi terjadinya Perang Banjar yang melibatkan rakyat Banjar dengan Belanda.
Baca Juga: Penyebab dan Dampak Perang Pattimura
Coba Jawab! |
Kapan Perang Banjar terjadi? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester I Edisi Revisi 2017 karya Sardiman AM dan Amarwani Dwi Lestariningsing.