adjar.id - Dalam kehidupan masyarakat, konflik sosial masih sering terjadi.
Konflik merupakan suatu pertentangan antarkedua belah pihak atau lebih, Adjarian.
Umumnya konflik terjadi karena adanya perbedaan dalam proses pengambilan keputusan.
Nah, konflik dalam masyarakat dapat juga diartikan sebagai benturan atau pertentangan antara individu, kelompok, atau entitas sosial yang berbeda.
Perbedaan ini biasanya tentang kepentingan, nilai-nilai, tujuan, atau sumber daya.
O iya, konflik merupakan bagian alami dari kehidupan manusia dan dapat muncul dalam berbagai konteks.
Misalnya konteks politik, agama, ekonomi, budaya, atau hubungan antarindividu.
Sekarang kita cari tahu klasifikasi jenis konflik dalam masyarakat berikut ini, yuk!
"Dalam masyarakat, konflik dapat memengaruhi hubungan antara individu dan kelompok, dan dapat berdampak baik positif maupun negatif."
Klasifikasi Jenis Konflik
Berikut ini adalah klasifikasi dari jenis konflik dalam masyarakat, di antaranya:
Baca Juga: 4 Metode Resolusi Konflik
1. Berdasarkan Jenis Ancaman
Berdasarkan jenis ancamannya, konflik dalam masyarakat terbagi menjadi:
- Batas-batas sosial, misalnya perbedaan pandangan terhadap batas sosial yang diartikan.
- Ancaman batas wilayah yang biasanya digunakan untuk kepentingan kelompok yang berbeda-beda.
- Batas-batas wilayah kerja, yaitu tumpang tindihnya fungsi dan tugas pokok antarorganisasi.
- Ancaman tujuan, kebijakan, dan nilai, misalnya seorang individu yang memandang pekerjaannya lebih baik dibanding pekerjaan lain.
2. Berdasarkan Organisasi
Konflik berdasarkan organisasi merupakan konflik yang terjadi karena ketidaksesuaian antaranggota yang muncul.
Hal ini biasanya terjadi karena pembagian sumber daya yang terbatas atau perbedaan tujuan, status, persepsi, pandangan, dan nilai.
Konflik berdasarkan organisasi terbagi menjadi:
- Konflik Antarpersonal
Baca Juga: Pengertian Konflik Sosial Menurut Para Ahli
Konflik antarpersonal terjadi karena ketidaksepakatan anggota kelompok terhadap keinginan personal yang harus bisa dipenuhi organisasi.
- Konflik Tugas
Konflik tugas terjadi karena anggota organisasi yang menghadapi ketidaksesuaian peran yang dijalankan.
Hal ini biasanya berhubungan dengan pengetahuan, kemampuan, keterampilan, dan pendidikan.
- Konflik Prosedural
Konflik prosedural merupakan konflik yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian prosedur dari suatu organisasi dalam mencapai tujuannya.
3. Berdasarkan Jenis Peristiwa
Berdasarkan jenis peristiwa, jenis konflik dalam masyarakat terbagi menjadi:
- Konflik luar biasa
- Konflik biasa yang terjadi karena kesalahpahaman dan dorongan dari emosi.
- Konflik yang bisa dipecahkan melalui keputusan bersama.
Baca Juga: Penyebab Konflik Sosial Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker
- Konflik merusak yang terjadi akibat rusaknya sistem relasi sosial.
4. Berdasarkan Proses
Berdasarkan prosesnya, jenis konflik dalam masyarakat terbagi menjadi:
- Konflik sedang sifat khusus.
- Konflik yang sedang terjadi.
- Konflik produktif yang meningkatkan relasi antar kedua belah pihak.
- Konflik yang dapat dikelola untuk kentungan kedua belah pihak.
- Konflik non-zero sum yang menyebabkan tidak adanya pemenang.
5. Berdasarkan Faktor Pendorong
Berdasarkan faktor pendorongnya, jenis konflik dalam masyarakat terbagi menjadi:
- Konflik eksternal, yaitu perasan kurang senang terhadap orang lain.
Baca Juga: Teori Konflik Menurut Thomas Hobbes
- Konflik internal, yaitu merasa bahwa keinginan pribadi tidak bisa dipenuhi.
- Konflik tidak realistis, yaitu konflik yang alasannya tidak jelas dan tidak dapat melihat munculnya ruang bernegosiasi.
- Konflik realistis, yaitu konflik yang terjadi dengan alasan jelas.
"Klasifikasi jenis konflik terbagi berdasarkan jenis ancaman, organisasi, jenis peristiwa, proses, dan faktor pendorong."
Adjarian, itu tadi lima klasifikasi jenis konflik yang terjadi dalam masyarakat, salah satunya jenis konflik berdasarkan jenis ancaman.
Coba Jawab! |
Sebutkan jenis konflik berdasarkan organisasinya! |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
---
Sumber: Buku Sosiologi untuk Kelas X SMA/MA karya Vina Dwi Laning.
Yuk, tonton juga video ini!