Jadi, sejarah perilaku manusia yang dilakukan di masa lalu memiliki pengaruh terhadap kehidupan di masa depan.
Hal ini dapat terjadi melalui hubungan sebab akibat yang potensi pengulangannya dapat dianalisis.
Menurut Ritzer, hubungan sebab akibat yang sering disebut hukuman atau hadiah dapat memengaruhi perilaku manusia.
Selain Ritzer, ada juga ahli yang menjelaskan tentang teori perilaku, yaitu Ivan Pavlav dari Rusia.
Pavlav merupakan seorang psikolog dari Rusia yang menemukan peristiwa classical conditioning.
Dari peristiwa itulah, beberapa ahli ikut mengembangkan teori perilaku, seperti B.F. Skinner dan Edward Thorndike.
Awalnya, Edward Torndike menemukan istilah konektisionisme yang artinya respons terhadap suatu kejadian.
Menurutnya, tahap tersebut diawali dengan menghilangkan perilaku salah dan menentukan respons yang tepat.
B.F. Skinner kemudian menambahkan bahwa teori perilaku terfokus pada perilaku manusia di lingkungan dan dampaknya bagi perilaku di masa depan.
"Teori perilaku didasari atas perilaku manusia di masa lalu yang berdampak pada perilaku di masa depan."
2. Teori Pertukaran
Dalam teori pertukaran, dipercaya bahwa ganjaran atau reward dapat memungkinkan terjadinya pengulangan perilaku.
Baca Juga: Faktor dan Bentuk-Bentuk Interaksi Sosial dalam Masyarakat