adjar.id - Konflik dalam kehidupan masyarakat tidak bisa dihindarkan karena merupakan esensi dari kehidupan dan perkembangan manusia.
Suatu konflik sosial bisa terjadi karena adanya beragam perbedaan, seperti perbedaan strata sosial, ekonomi, suku, ras, agama, dan lain sebagainya.
Cara menyelesaikan konflik dalam masyarakat bisa melalui resolusi konflik, Adjarian.
Nah, resolusi konflik adalah pendekatan yang mempunyai tujuan untuk menyelesaikan konflik dengan pemecahan masalah secara konstruktif.
Resolusi konflik bisa juga diartikan sebagai suatu proses penyelesaian dari perselisihan antara individu, kelompok, atau entitas yang bertentangan.
Hal ini melibatkan tindakan untuk mencapai pemahaman, penyelesaian, atau penyelesaian yang memadai atas sengketa atau pertikaian yang ada.
Ada beberapa metode resolusi konflik yang bisa digunakan oleh pihak-pihak yang berkonflik. Apa saja, ya?
"Resolusi konflik berusaha untuk mengurangi atau menghilangkan ketegangan, permusuhan, atau ketidaksepakatan yang ada antara pihak-pihak yang terlibat."
Metode Resolusi Konflik
Beberapa metode resolusi konflik, yaitu:
1. Pengaturan Sendiri dari Pihak yang Berkonflik
Dalam metode ini, pihak-pihak yang berkonflik akan menyusun sendiri strategi yang konflik.
Baca Juga: Pengertian Konflik Sosial Menurut Para Ahli
Selain itu juga menggunakan taktik konflik tertentu agar bisa mencapai tujuan penyelesaian konflik tersebut.
Pihak-pihak yang terlibat di dalam konflik akan saling melakukan negosiasi dan pendekatan.
Tujuannya agar bisa menyelesaikan konflik dan menciptakan solusi dari konflik yang terjadi sesuai harapan pihak tersebut.
2. Melalui Proses Pengadilan
Resolusi konflik melalui proses pengadilan dapat dilakukan melalui proses pengadilan perdata.
Salah satu pihak atau malah kedua pihak yang berkonflik akan menyerahkan solusi konfliknya kepada pengadilan perdata di Pengadilan Negeri.
Resolusi konflik melalui proses pengadilan biasanya akan didahulukan dengan permintaan dari hakim agar kedua pihak yang terlibat konflik untuk berdamai.
Jika cara tersebut tidak bisa dicapai, maka hakim akan memeriksa kasus tersebut dan akan mengambil keputusan.
Keputusan hakim ini sifatnya solusi baik dan buruk, yaitu salah satu pihak yang berkonflik akan kalah.
Akan tetapi, hakim bisa juga memberikan keputusan yang sama-sama menguntungkan bagi kedua pihak.
Jika salah satu pihak kurang setuju dengan keputusan hakim, maka ia bisa mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi.
Baca Juga: Penyebab Konflik Sosial Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker
3. Melalui Proses Administrasi
Resolusi konflik melalui proses administrasi adalah resolusi konflik melalui bantuan pihak ketiga, yaitu lembaga negara tetapi bukan lembaga yudikatif.
Lembaga negara ini adalah lembaga yang menurut UU atau peraturan pemerintah memiliki hak untuk menyelesaikan konflik di bidang tertentu.
Lembaga-lembaga ini bisa berupa komisi pengawasan persaingan usaha, ombudsman, dan badan penyelesaian sengketa konsumen.
Umunya metode resolusi konflik ini sering digunakan dalam bidang ketenagakerjaan, bisnis, hak asasi manusia, dan lingkungan.
4. Resolusi Perselisihan Alternatif
Resolusi perselisihan alternatif adalah metode resolusi konflik yang dilakukan melalui pihak ketiga.
Pihak ketiga yang berperan dalam metode ini bukanlah lembaga pengadilan ataupun lembaga administrasi.
Akan tetapi pihak ketiga ini adalah seseorang yang dipercaya oleh masing-masing pihak untuk dapat menyelesaikan konflik.
Proses resolusi alternatif ini terdiri atas dua jenis, yaitu arbitrase dan mediasi.
"Metode resolusi konflik terbagi menjadi pengaturan sendiri dari pihak yang berkonflik, melalui proses pengadilan, melalui proses administrasi, dan resolusi perselisihan alternatif."
Baca Juga: 3 Teori dalam Masalah Sosial, Salah Satunya Teori Konflik
Nah, itu tadi macam-macam metode resolusi konflik.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan resolusi konflik? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
---
Sumber: Buku Sosiologi untuk Kelas XI SMA/MA karya Vina Dwi Laning.
Tonton video ini, yuk!