Paradigma Geografi Tradisional
Selama masa geografi tradisional, berkembang tiga paradigma geografi yang meliputi:
1. Paradigma Eksplorasi
Paradigma eksplorasi ditandai dengan adanya berbagai penemuan baru.
Hal ini ditunjukkan dengan semakin giatnya upaya pemetaan, pengumpulan fakta, dan penggambaran di wilayah baru yang belum diketahui.
Kegiatan ini akan menghasilkan tulisan, peta, dan gambar yang memberikan manfaat bagi para geograf untuk menyempurnakan yang sudah ada.
Sifat dari produk yang dihasilkan oleh paradigma eksplorasi ini berupa klasifikasi dan deskripsi wilayah baru yang dilengkapan dengan fakta-fakta lapangan.
Maka dari itu, banyak pihak yang menyebutnya sebagai era gagasan secara geografi dalam bentuk deskripsi sederhana dari pengaturan dan klasifikasi data sederhana.
2. Paradigma Environmentalisme
Paradigma environmentalisme adalah kelanjutan dari paradigma terdahulu.
Adanya dorongan peningkatan produk yang lebih akurat dan detail menuntut peneliti melakukan pengukuran yang lebih mendapat terkait elemen fisik.
Baca Juga: Perkembangan Ilmu Geografi, Materi IPS Kelas 10 Kurikulum Merdeka