adjar.id - Perjuangan diplomasi Indonesia melawan Belanda salah satunya dilakukan dengan berlangsungnya Konferensi Meja Bundar (KMB).
Konferensi Meja Bundar ini dilaksanakan pada 23 Agustus 1949 di Den Haag, Belanda.
Delegasi Indonesia dalam Konferensi Meja Bundar ini, di antara Moh. Hatta, Moh. Roem, Mr. Soepomo. Dr. J. Leimena. Ir. Juanda, dan lainnya.
Sementara itu delegasi dari Belanda dipimpin oleh Mr. Van Maarseveen dan mediator dilakukan oleh Chritchley dari UNCI.
Konferensi Meja Bundar adalah pertemuan antara perwakilan dari Indonesia, Belanda dan BFO.
BFO atau Bijeenkomst voor Federaal Oveleg adalah wakil dari beberapa negara bentukan Belanda di Kepulauan Indonesia.
Meskipun Indonesia telah memproklamasikan kemerdekaannya, Belanda masih berupaya untuk menguasai Indonesia.
Bahkan Belanda tidak mengakui kemerdekaan dan kedaulatan dari negara Indonesia, Adjarian.
Maka dari itu dilangsungkan berbagai pertemuan, salah satunya Konferensi Meja Bundar ini.
Nah, berikut latar belakang dan hasil Konferensi Meja Bundar.
"Tujuan dilangsungkannya Konferensi Meja Bundar salah satunya untuk menyelesaikan persengketaan antara Indonesia dan Belanda."
Baca Juga: Hasil dan Tokoh dalam Konferensi Meja Bundar
Latar Belakang Konferensi Meja Bundar
Latar belakang Konferensi Meja Bundar terjadi setelah adanya Agresi Militer II dari Belanda terhadap Indonesia.
Selain itu, Belanda juga melanggar isi Perjanjian Renville yang sudah disepakati bersama sebelumnya.
Belanda juga pernah melancarkan Agresi Militer I yang merupakan bentuk pelanggaran terhadap Perjanjian Linggarjati.
Nah, Agresi Militer II ini mendapatkan kecaman dari dunia internasional dan Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB.
Terlebih saat itu Belanda juga menangkap beberapa pimpinan Indonesia, yaitu Soekarno, Moh. Hatta, dan beberapa menteri kabinet yang sedang bertugas di Yogyakarta sebagai ibu kota sementara.
Dewan Keamanan PBB pada 28 Januari 1949 memberikan teguran kepada Belanda dan menuntut agar seluruh petinggi Indonesia dikembalikan dan melakukan pemulihan pemerintahannya.
Kemudian digelarlah Perundingan Roem-Royen pada 4 April 1949 antara Indonesia dan Belanda.
Perundingan ini kemudian menghasilkan beberapa kesepakatan, salah satunya adanya pelaksanaan Konferensi Meja Bundar di Den Haag, Belanda.
Tujuan dari adanya Konferensi Meja Bundar ini adalah untuk mengakhiri perselisihan yang melibatkan Indonesia dengan Belanda seadil dan secepat mungkin.
Indonesia sendiri menginginkan adanya cara penyerahan kedaulatan yang penuh dan tidak bersyarat kepada Negara Indonesia Serikat sesuai pokok Perjanjian Renville.
Pihak-pihak yang terlibat dalam Konferensi Meja Bundar berharap agar konferensi ini bisa dilaksanakan pada 1 Agustus 1949.
Baca Juga: Sejarah Konferensi Inter Indonesia
Konferensi ini juga diharapkan bisa selesai dalam waktu dua bulan dan persetujuan yang sudah dihasilkan bisa selesai dalam waktu enam minggu.
"Konferensi Meja Bundar antara Indonesia dan Belanda yang dilaksanakan di Den Haag, Belanda dimulai pada 23 Agustus 1949."
Hasil Konferensi Meja Bundar
Setelah proses pembahasan yang berlangsung lama sampai 2 November 1949, akhirnya tercapailah persetujuan Konferensi Meja Bundar.
Hasil Konferensi Meja Bundar, yaitu:
1. Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat pada akhir Desember 1949 dan mengakui kemerdekaan dan kedaulatan Republik Indonesia Serikat.
2. Akan dibentuk Uni Indonesia-Belanda, di mana kedudukan Indonesia dan Belanda sama.
3. Indonesia akan mengembalikan semua milik Belanda dan membayar utang Hindia Belanda sebelum tahun 1949.
4. Masalah tentang Irian Barat akan dibahas satu tahun kemudian setelah pengakuan kedaulatan oleh Belanda.
5. Corak pemerintahan Republik Indonesia Serikat akan diatur dengan konstitusi yang dibuat oleh para delegasi RI dan BFA selama KMB berlangsung.
Adanya Konferensi Meja Bundar ini membuat pengakuan kedaulatan yang diberikan Belanda kepada Indonesia yang berlangsung pada 27 Desember 1949.
Proses penandatanganan naskah penyerahan kedaulatan ini dilakukan di dua kota, yaitu Jakarta dan Amsterdam.
Baca Juga: Perjuangan-Perjuangan Diplomasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia
"Hasil Konferensi Meja Bundar salah satunya ialah pengakuan kedaulatan Republik Indonesia Serikat (RIS) oleh Belanda."
Nah, itulah latar belakang dan hasil Konferensi Meja Bundar sebagai langkah terakhir upaya untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan bagi Indonesia dari Belanda.
Coba Jawab! |
Apa yang melatarbelakangi adanya Konferensi Meja Bundar? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas XI Semester 2 Edisi Revisi 2017 karya Sardiman AM dan Amurwani Dwi Lestariningsih.