Karya-karya Hans Cristian Andersen dapat melampaui batas usia dan negara yang sudah diterjemahkan ke lebih dari 125 bahasa di dunia.
Selain itu, kisah dogeng yang dibuat oleh Hans Cristian Andersen juga sudah menjadi inspirasi bagi pertunjukan drama, balet, sampai diadaptasi menjadi film atau animasi.
Saat masih kecil, Hans Cristian Andersen berasal dari keluarga yang kurang berkecukupan.
Hal ini membuatnya harus berjuang untuk bertahan dalam masyarakat yang masih kaku pada masa itu.
Harapan awalnya untuk memperbaiki kehidupan muncul saat ia bertemu sutradara di Royal Theatre bernama Jonas Collin.
Saat itu, Hans Cristian Andersen sedang mencoba peruntungan untuk menjadi seorang aktor dan sosok Jonas Collin saat itu adalah yang membiayai sekolahnya.
Hans Cristian Andersen terus tumbuh dan berhasil melanjutkan pendidikannya ke Universitas Kopenhagen di tahun 1828.
Setahun setelah duduk di bangku universitas, Hans Cristian Andersen berhasil menerbitkan karya pertamanya.
Karya pertama Hans Cristian Andersen adalah sebuah kisah romantis berjudul "Berjalan di Kanal Holmen ke Titik Timur Pulau Amager" tahun 1829.
Karya ini kemudian membawanya menjadi seorang penulis naskah drama, Adjarian.
Kesuksesan Hans Cristian Andersen sebagai penulis naskah drama terjadi di tahun 1840 melalui drama The Mullato.