Sejarah Kerajaan Ternate: Masuknya Islam, Masa Kejayaan, dan Kemunduran

By Nabil Adlani, Senin, 13 Maret 2023 | 10:30 WIB
Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaan pada masa pemerintahan Sultan Baabullah. (Dok. Kemdikbud)

adjar.id - Kerajaan Islam di daerah Maluku, salah satunya adalah Kerajaan Ternate.

Kerajaan Ternate didirikan oleh Baab Mashur Malamo di tahun 1257 M.

Awalnya kerajaan ini didirikan dengan nama Kerajaan Gapi dan belum menganut agama Islam.

Kerajaan ini berasal dari empat kampung yang sepakat untuk membentuk kerajaan, Adjarian.

Pada abad ke-14 agama Islam mulai menyebar di wilayah Ternate dan Raja Marhum menjadi raja pertama Kerajaan Ternate yang memeluk agama Islam bersama keluarganya.

Puncak kejayaan Kerajaan Ternate terjadi pada masa pemerintahan Sultan Baabullah di tahun 1570-1583 M.

Sultan Baabullah berhasil memperluas wilayah Kerajaan Ternate dan memperkuat angkatan militer kerajaan.

Selain itu, ia juga berhasil memajukan perdagangan di wilayah Ternate.

O iya, Sultan Baabullah juga sangat gigih dalam melakukan perlawanan terhadap penjajahan yang dilakukan Portugis di Ternate.

Berikut sejarah Kerajaan Ternate selengkapnya mulai dari masuknya Islam, masa kejayaan, hingga masa kemundurannya.

"Kerajaan Ternate adalah salah satu kerajaan bercorak Islam yang ada di Pulau Maluku."

Baca Juga: 5 Bentuk Peninggalan Kerajaan Ternate

Masuknya Islam ke Kerajaan Ternate

Daerah Ternate sejak zaman dahulu sudah dikenal sebagai penghasil rempah-rempah.

Hal ini membuat penduduk di daerah Ternate menjalin hubungan dagang dengan para pedagang dari Melayu, Arab, ataupun Tiongkok.

Kerajaan Ternate mulai berdiri setelah semakin ramainya aktivitas perdagangan di Ternate dan datangnya berbagai ancaman dari para perompak.

Momole Ciko yang mendapat gelar Baab Mashur Malamo menjadi raja pertama Kerajaan Ternate di tahun 1257 M.

Pada abad ke-14, agama Islam mulai menyebar ke wilayah Ternate.

Sementara itu, keluarga kerajaan baru dengan resmi memeluk agama Islam pada masa pemerintahan Kolano Marhum.

Menurut Hikayat Ternate, saat Kolano Marhum berkuasa, datang seorang alim dari Jawa yang bernama Maulana Husein.

Maulana Husein pada saat itu mengajarkan cara membaca Al-Qur'an dan menulis huruf Arab di Ternate.

Kegiatan itulah yang kemudian membuat raja, keluarga kerajaan, dan masyarakat di Ternate semakin tertarik dengan agama Islam.

Raja Kolano Marhum akhirnya menjadi raja pertama dari Kerajaan Ternate yang memeluk agama Islam.

Sementara Zainal Abidin, yaitu putra Kolano Marhum yang berkuasa tahun 1486-1500 M adalah raja pertama yang memberlakukan hukum Islam di Ternate.

Baca Juga: Sejarah Kerajaan Tidore: Masa Kejayaan dan Peninggalan

Nah, setelah menjadi kerajaan Islam, gelar kolano atau raja kemudian berganti menjadi gelar sultan, Adjarian.

"Kolano Marhum menjadi raja pertama di Kerajaan Ternate yang memeluk agama Islam."

Masa Kejayaan Kerajaan Ternate

Kerajaan Ternate mengalami perkembangan yang pesat pada abad ke-15, terutama di bidang pelayaran dan perdagangan.

Hal ini tidak lepas dari kekayaan rempah-rempah yang dimiliki oleh wilayah Ternate.

Datangnya bangsa Portugis ke Ternate membuat kestabilan Kerajaan Ternate sempat terancam.

Sejak awal abad ke-16, sultan Ternate sudah mulai melakukan berbagai perlawanan terhadap Portugis yang melakukan monopoli perdagangan di Ternate.

Terlebih saat itu, Portugis mulai mendirikan benteng yang bernama Benteng Sao Paulo di Ternate.

Setelah perang yang berlangsung lama, akhirnya pada tahun 1577 M Portugis berhasil diusir dari Ternate saat masa pemerintahan Sultan Baabullah.

Kemenangan Kerajaan Ternate atas Portugis menjadi kemenangan pertama dari putra nusantara terhadap kekuatan barat, Adjarian.

Pada masa pemerintahan Sultan Baabullah jugalah Kerajaan Ternate mencapai puncak kejayaan.

Di bawah pemerintahannya, wilayah kekuasaan Kerajaan Ternate membentang dari wilayah Maluku, Sulawesi Timur, Sulawesi Utara, Sulawesi tengah, bagian selatan Kepulauan Filipina, dan Kepulauan Marshal di Pasifik.

Baca Juga: 5 Daftar Raja Kesultanan Ternate yang Terkenal

  

Nah, pencapaian yang berhasil diraih membuat Sultan Baabullah mendapat julukan sebagai "Penguasa 72 Pulau" yang semuanya memiliki penghuni.

"Puncak kejayaan Kerajaan Ternate berada di bawah pemerintah Sultan Baabullah yang berhasil mengalahkan Portugis dan memperluas daerah kekuasaan."

Masa Kemunduran Kerajaan Ternate

Kerjaan Ternate mulai mengalami kemunduran setelah wafatnya Sultan Baabullah pada tahun 1583 M.

Setelah wafatnya Sultan Baabullah, bangsa Spanyol berhasil melakukan serangan dan merebut Benteng Gamulamu di tahun 1606 M.

Datangnya VOC membuat kehidupan politik di Kerajaan Ternate semakin kacau.

Sejak saat itu, VOC berhasil memegang hak monopoli perdagangan dan mulai membangun benteng-benteng di Ternate.

Kerajaan Ternate pada akhirnya secara penuh berada di bawah kendali VOC di abad ke-17 M.

Hal inilah yang menjadi awal penyebab runtuhnya Kerajaan Ternate, meski kerajaan ini tidak benar-benar hancur.

Kerajaan Ternate masih ada sampai saat ini, Adjarian.

Sultan Ternate saat ini bernama Sultan Hidayatullah Syah bin Mudaffar Syah yang menjadi raja pada 18 Desember 2021.

"Kemunduran Kerajaan Ternate terjadi setelah wafatnya Sultan Baabullah dan masuknya VOC ke Ternate."

Baca Juga: Jawab Soal Menceritakan tentang Sultan Baabullah

Nah, itulah sejarah Kerajaan Ternate, mulai dari masuknya Islam, masa kejayaan, sampai kemunduran.

Coba Jawab!
Siapa raja pertama Kerajaan Ternate yang memeluk agama Islam?
Petunjuk: Cek halaman 2.

---

Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk.