Menurut PBB, inklusi sosial adalah visi masyarakat untuk semua, yaitu saat setiap individu dengan hak dan tanggung jawab masing-masing berperan aktif dalam masyarakat.
Inklusi sosial selalu mengedepankan pemerataan sumber daya masyarakat tanpa melihat perbedaan.
Pada prinsipnya, inklusi sosial adalah upaya untuk menciptakan kesadaran masyarakat untuk menghormati berbagai hak dari setiap individu di masyarakat.
3. Kohesi Sosial
Terjadinya integrasi dan inklusi sosial bisa mendorong terbentuknya kohesi sosial dalam masyarakat.
Integrasi dan iklusi memiliki tujuan yang sama, yaitu mewujudkan kohesi sosial di masyarakat.
Masyarakat yang kohesif akan memiliki rasa saling percaya, menghargai, dan memiliki hak bagi setiap individu di masyarakat.
Menurut McCracken, kohesi sosial bisa dilihat dari ciri masyarakat berdasarkan koneksi dan tautan di antara berbagai unit sosial.
Misalnya individu, kelompok, organisasi, dan wilayah.
O iya, terdapat juga berbagai cara pandang dalam mendefinisikan kohesi sosial, mulai dari individu, kelompok, sampai lembaga sosial.
Menurut Emile Durkheim, kohesi sosial merupakan karakteristik masyarakat yang menunjukkan saling ketergantungan.
Inti dari kohesi sosial ini adalah tidak adanya konflik sosial laten, yaitu konflik yang didasari atas kekayaan, ras, etnik, dan gender.
Kohesi sosial tidak hanya bisa ditemukan di masyarakat homogen saja, tetapi juga bisa diwujudkan dalam masyarakat heterogen.
Kohesi sosial bisa dibangun oleh masyarakat jika mereka saling mengedepankan sikap saling menghormati dan memandang keragaman sebagai potensi yang bisa dikembangkan.
Upaya yang bisa dilakukan untuk membangun kohesi sosial di masyarakat, salah satunya dengan melakukan pendampingan bagi masyarakat yang termarginalkan.
"Prinsip dalam membangun harmoni sosial terbagi menjadi tiga, yaitu integrasi sosial, inklusi sosial, dan kohesi sosial."
Nah, itulah prinsip-prinsip yang membangun harmoni sosial dalam kehidupan masyarakat.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan inklusi sosial? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
---
Sumber: Buku Sosiologi untuk SMA Kelas XI karya Joan Hesti Gita Purwasih dan Seli Septiana Pratiwi.