Sejarah Kerajaan Gowa Tallo
Sejarah Kerajaan Gowa Tallo terbagi dalam dua periode, yaitu sebelum masuk Islam dan sesudah masuk Islam.
Awalnya, di wilayah Gowa terdapat sembilan komunitas yang disebut dengan Bate Salapang atau Sembilan Bendera.
Pada abad ke-14, sembilan komunitas itu akhirnya membentuk satu kerajaan yang disebut dengan Kerajaan Gowa.
Saat itu, masyarakat dan penguasa di Kerajaan Gowa masih menganut kepercayaan animisme.
Bahkan di abad ke-15 Kerajaan Gowa pernah ternagi menjadi dua setelah masa pemerintahan Tonatangka Lopi.
Hal ini terjadi karena perang saudara antara Batara Gowa dan Karaeng Loe ri Sero untuk memperebutkan takhta peninggalan ayahnya, yaitu Tonatangka Lopi.
Pertempuran tersebut dimenangkan oleh Batara Gowa, sehingga Karaeng Loe ri Seri turun ke muara sungai Tallo dan membentuk Kerajaan Tallo.
Akhirnya, Raja Daeng Matanre Kareng Tumapa'risi Kallonna dari Gowa membentuk perjanjian dengan Kerajaan Tallo.
Kesepakatan itu dibentuk pada tahun 1565 dengan nama "Dua Raja tetapi Satu Rakyat".
Perjanjian tersebut berisi kedua kerajaan tidak boleh lagi saling melawan dan harus bersatu.
Setelah bersatu, kerajaan ini dikenal dengan nama Kerajaan Gowa Tallo atau Kerajaan Makassar dengan menggunakan sistem pembagian kekuasaan.
Baca Juga: Sejarah Kerajaan Pontianak: Masa Berdiri, Kejayaan, dan Keruntuhan