Bagi Indonesia, adanya Perundingan Hooge Veluwe memperkuat posisi Indonesia di depan Belanda.
Perundingan tersebut juga menjadikan masalah Indonesia menjadi perhatian di dunia internasional.
Nah, perundingan ini jugalah yang kemudian mengantarkan pada diplomasi internasional dalam Perjanjian Linggarjati.
"Perundingan Hooge Veluwe merupakan kelanjutan dari perundingan di Jakarta."
3. Pelaksanaan Perjanjian Linggarjati
Kegagalan Perundingan Hooge Veluwe membuat pemerintah Indonesia beralih pada tingkat militer.
Pemerintah Indonesia beranggapan perlu untuk melakukan serangan umum di kedudukan Inggris dan Belanda yang berada di Jawa dan Sumatra.
Akan tetapi gencatan senjata yang masih dilakukan dengan cara lama dan gerilya tidak membawa perubahan.
Akhirnya, pemerintah Indonesia kembali melakukan jalan diplomasi untuk mendapatkan pengakuan kedaulatan dari Belanda.
Pada awal November 1945, perundingan kembali diadakan di Indonesia, tepatnya di Linggarjati.
Pelaksanaan sidang-sidangnya terjadi mulai tanggal 11 sampai 15 November 1946.