Rangkaian Perjanjian Linggarjati antara Indonesia dan Belanda

By Nabil Adlani, Senin, 27 Februari 2023 | 18:00 WIB
Sebelum Perjanjian Linggarjati dilaksanakan, terdapat beberapa rangkaian perundingan. (unsplash/Dapin n)

Pada 27 Maret 1946, Sjahrir kembali memberikan jawaban atas saran Van Mook.

Usulan yang diberikan sudah sampai saling mendekati kompromi sehingga usaha perundingan perlu ditingkatkan.

"Perundingan awal di Jakarta terjadi antara Van Mook dan Sjahrir sebagai kelanjutan pengakuan kedaulatan Indonesia yang dikeluarkan Christison."

2. Perundingan Hooge Veluwe

Perundingan kemudian dilanjutkan di negeri Belanda, tepatnya di Kota Hooge Veluwe di bulan April 1946.

Pokok pembicaraan dalam perundingan tersebut adalah memutus pembicaraan yang dilakukan di Jakarta oleh Sjahrir dan Van Mook.

Inggris yang bertugas sebagai penengah perundingan tersebut mengirimkan Sir Archibald Clark Kerr sebagai wakilnya.

Akan tetapi, sejak hari pertama perundingan sudah mengalami deadlock, karena masing-masing pihak sudah memiliki harapan yang berbeda.

Pihak Indonesia menginginkan adanya langkah nyata dalam upaya pengakuan kedaulatan dan kemerdekaan Indonesia.

Sedangkan pihak Belanda menganggap pertemuan di Hooge Veluwe hanya sekadar pendahuluan saja.

Akhirnya, perundingan di Hooge Valuwe ini belum menemui titik temu dan direncanakan untuk kembali mengadakan perundingan.

Baca Juga: Isi dan Tokoh dalam Perjanjian Roem-Royen