adjar.id - Ilmu sosial memiliki beberapa konsep realitas sosial budaya.
Sebagai makhluk sosial, manusia akan selalu menjalin interaksi dengan manusia lain yang membentuk satu kesatuan.
Kesatuan ini bisa berupa keluarga, masyarakat, organisasi, dan lain sebagainya yang di dalamnya terdapat hubungan sosial.
Hubungan sosial inilah yang kemudian akan mewujudkan berbagai fenomena sosial yang dinamakan realitas sosial. Adjarian.
Realitas sosial menurut bahasa adalah segala hal yang nyata dalam kehidupan masyarakat.
Menurut Peter Ludwig Berger dan Thomas Luckmann, realitas sosial adalah kualitas yang berkaitan dengan fenomena yang kita anggap berada di luar kemauan kita.
Sementara dalam sosiologi, realitas sosial adalah hal yang dianggap nyata dalam kehidupan sosial dan merupakan hasil dari konstruksi sosial.
Dalam perkembangannya, sosiologi dapat menghasilkan berbagai pemikiran kritis tentang realitas sosial ini.
Pemikiran kritis ini dituangkan ke dalam evaluasi atau analisis terhadap berbagai permasalahan dalam realitas sosial masyarakat.
Hal ini kemudian yang memunculkan berbagai konsep dalam realitas sosial budaya masyarakat.
"Realitas sosial merupakan suatu fenomena atau kenyataan dalam masyarakat yang terjadi di luar diri manusia atau bukan keinginan manusia sendiri."
Baca Juga: Mengenal Realitas Sosial dan Bentuk-bentuknya dalam Sosiologi
Konsep Realitas Sosial Budaya
Konsep realitas sosial budaya yang ada di sosiologi terbagi menjadi empat, yaitu:
1. Interaksi Sosial
Interaksi sosial adalah hal penting dalam sosiologi, karena merupakan syarat terjadinya aktivitas sosia dalam masyarakat.
Interaksi sosial merupakan hubungan sosial yang dinamis yang di dalamnya menyangkut hubungan antarindividu, antarkelompok, ataupun individu dengan kelompok.
Interaksi sosial dapat terjadi karena beberapa faktor, yaitu:
- Faktor imitasi, yaitu proses meniru perilaku orang lain yang bisa bersifat positif atau negatif.
- Faktor sugesti, yaitu seseorang yang memberikan suatu pandangan atau sikap yang diterima oleh pihak lain.
- Faktor identifikasi, yaitu kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain.
- Faktor simpati, yaitu suatu proses di mana seseorang merasa tertarik pada pihak lain.
2. Kelompok Sosial
Baca Juga: Sifat-Sifat Pengendalian Sosial
Secara sosiologis, kelompok sosial adaah setiap kumpulan manusia yang mempunyai pola interaksi yang terorganisir dan terjadi secara berulang-ulang.
Hakikat keberadaan kelompok sosial terletak pada kesadaran masyarakat untuk saling berinteraksi.
Kesadaran berinteraksi merupakan hal yang penting karena melalui kelompoklah, seorang individu bisa menghayati aturan di masyarakat.
3. Peran dan Status Sosial
Setiap masyarakat selalu ada pembagian peran sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya.
hal ini terjadi karena melalui peran-peran yang berbeda itulah, masyarakat dapat berjalan dengan seimbang, Adjarian.
Peran atau role adalah perilaku yang diharapkan dari seseorang yang mempunyai suatu status tertentu.
Sementara status sosial adalah kedudukan seseorang dalam kelompok atau keduduk kelompok dalam kaitannya dengan kelompok lainnya.
Terdapat dua jenis peran atau status dalam sosiologi, yaitu:
- Achieved role, yaitu suatu peran dan status yang diperjuangkan melalui usaha, pilihan, dan tenaganya sendiri.
- Ascribed role. yaitu suatu peran dan status yang didapatkan berdasarkan keturunan, tanpa memperhitungkan selera, kemampuan, dan hasil kerja.
Baca Juga: 5 Faktor Penyebab Interaksi Sosial
4. Ketertiban dan Pengendalian Sosial
Dalam suatu sistem kemasyarakatan, pola hubungan dan kebiasaan yang berjalan lancar digunakan untuk mencapai tujuan masyarakat.
Nah, hal ini bisa terwujud jika kegiatan berlangsung dengan menyenangkan.
Pada masyarakat yang sederhana, sosialisasi akan menciptakan ketertiban sosial dengan cara mempersiapkan orang agar bersedia berperilaku sesuai yang diharapkan.
Ketertiban sosial masyarakat bergantung pada jalinan peran pada masing-masing individu.
Saat setiap individu menjalankan kewajiban tertentu kepada orang lain dan berhak menerima haknya dari orang lain.
Masyarakat yang teratus hanya bisa tercipta jika kebanyakan orang melaksanakan sebagian besar kewajiban mereka kepada orang lain.
Agar jaringan pelaksanaan kewajiban dan penerimaan hak timbal-balik berlangsung, maka dibutuhkan pengendalian sosial.
Pengendalian sosial adalah penggambaran cara dan proses agar anggota masyarakat bisa bertindak sesuai harapan masyarakatnya.
Hal ini bisa dilakukan melalui tekanan sosial , kekuatan, dan sosialisasi.
"Konsep realitas sosial budaya terbagi menjadi interaksi sosial, kelompok sosial, peran dan status sosial, serta ketertiban dan pengendalian sosial."
Baca Juga: 9 Pengertian Pengendalian Sosial Menurut Para Ahli
Nah, itulah adjarian, empat konsep realitas sosial budaya dalam ilmu sosiologi yang terjadi di masyarakat.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan interaksi sosial? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
---
Sumber: Buku Sosiologi Kontekstual untuk SMA & MA Kelas X Karya Atik Catur Budiati.