Maka Mardanu kemudian mendaftarkan diri masuk tentara pada usia sembilan belas.
Ijazahnya hanya SMP, dan dia diterima sebagai prajurit tamtama.
Kegembiraannya meluap-luap ketika dia terpilih dan mendapat tugas sebagai penembak artileri pertahanan udara.
Dia berdebar-debar dan melelehkan air mata ketika untuk kali pertama dilatih menembakkan senjatanya.
Sepuluh peluru besar akan menghambur ke langit dalam waktu satu detik.
”Pesawat musuh pasti akan meledak kemudian rontok bila terkena tembakan senjata yang hebat ini,” selalu demikian yang dibayangkan Mardanu.
4. Apa nilai yang terkadung di dalam teks?
Jawaban: Dalam teks tersebut terkadung nilai-nilai kepahlawanan.
5. Kapan peristiwa penting dalam teks terjadi?
Jawaban: Siang dan sore hari.
Isi teks: Ketika bertemu teman-teman untuk mengambil uang pensiun, ada saja yang bilang, ”Ini Mardanu, satu-satunya teman kita yang uangnya diterima utuh karena tak punya utang.”