adjar.id - Dalam menulis ataupun berpendapat ada teknik yang bisa digunakan, yaitu parafrase.
Ada jenis-jenis parafrase yang bisa digunakan, Adjarian.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), parafrasa atau parafrase adalah pengungkapan kembali suatu tuturan dari sebuah tingkatan atau macam bahasa menjadi tuturan yang lain tanpa mengubah pengertian.
Penggunaan parafrase ini sangat berguna bagi seseorang dalam membuat tulisan.
Sehingga, tulisan yang dibuat bebas dari plagiarisme atau pelanggaran hak cipta.
Secara umum, parafrase bisa dikatakan sebagai pengungkapan kembali suatu tuturan dengan menggunakan tuturan lain tanpa mengubah arti atau makna aslinya.
Istilah parafrase ini biasanya digunakan untuk menjelaskan tulisan seseorang yang berasal dari tulisan orang lain, tetapi bahasanya berbeda.
O iya, penulis yang menggunakan parafrase ini tidak boleh untuk mengubah makna dan isi dari sumber tulisannya.
Penulis juga harus tetap menuliskan sumber utama tulisannya di bagian daftar pustaka, walaupun teks tersebut dibuat ulang dengan bahasa berbeda.
Lalu, apa saja jenis-jenis parafrase itu?
Simak pembahasannya berikut ini, yuk!
"Membuat parafrase bisa dilakukan dengan menemukan inti dari suatu isi teks dan menemukan permasalahan dari teks tersebut."
Baca Juga: Contoh Soal dan Pembahasan UTBK Bahasa Inggris Tipe Mencari Padanan Kalimat
Jenis-Jenis Parafrase
1. Parafrase Keantoniman Ingkaran
Parafrase jenis ini mempunyai arti dua kata yang berlainan.
Akan tetapi dalam parafrase keantoniman ingkaran mempunyai sifat berlawanan bertingkat dan berkebalikan.
2. Parafrase Ekuivalen
Parafrase ekuivalen adalah suatu parafrase antarsatuan lingual yang mempunyai kemiripan arti.
Istilah ekuivalen berkaitan erat dengan teknik yang digunakan dalam penerjemahan.
Pada aktivitasnya, penerjemah biasanya akan mencari persamaan makna dan arti yang terdekat dari teks asli dari bahasa pertama.
Sistem penerjemahan ini dilakukan dengan melihat seluruh isi dan makna dari teks terjemahan, bukan dari kata atau kalimatnya.
3. Parafrase Kontraksi
Parafrase kontraksi merupakan jenis parafrase yang dilakukan dengan mengurangi informasi dalam satuan lingual.
Pengurangan lingual ini bisa dilakukan dengan menyingkat satuan kata tetapi tidak mengubah frasa atau makna kata tersebut.
Baca Juga: Cara Penulisan Partikel -lah, -kah, -tah, pun, dan per yang Tepat
4. Parafrase Generik Spesifik
Parafrase generik spesifik merupakan suatu kegiatan memparafrasakan satuan lingual dengan mengganti padanan kata yang masih bersinonim.
Hal ini bisa terjadi karena sebuah kata mempunyai makan dan dilambangkan dengan lebih dari satu lambang yang berbeda.
5. Parafrase Rangkuman
Parafrase rangkuman adalah jenis parafrase dengan merangkum satuan lingual dengan lingual yang lain.
Parafrase ini berbeda dengan merangkum karena kegiatan parafrase merupakan teknis penyajian gagasan sumber dengan menggunakan kata sendiri.
Sementara merangkum adalah kegiatan meringkat tulisan dengan kalian sesuai ide penulis.
6. Parafrase Amplifikasi
Parafrase amplifikasi adalah bentuk pengulangan lingual dan memberikan informasi tambahan dalam satuan lingual pada parafrase tersebut.
Pembahan informasi ini dilakukan dengan memberikan detail informasi dari kalimat yang diparafrasakan.
"Jenis parafrase meliputi parafrase keantoniman ingkaran, parafrase ekuivalen, parafrase kontraksi, parafrase generik spesifik, parafrase rangkuman, dan parafrase amplifikasi."
Baca Juga: Cara Menulis Kata Ganti dalam Bahasa Indonesia
Itulah jenis-jenis parafrase dalam penulisan.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan parafrase? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |