Daftar Raja Kerajaan Mataram Islam, Salah Satunya Memimpin Penyerangan ke VOC

By Nabil Adlani, Jumat, 6 Januari 2023 | 10:00 WIB
Yogyakarta merupakan pusat pemerintahan dari Kerajaan Mataram Islam. (unsplash/Angga Kurniawan)

adjar.id - Kerajaan Mataram Islam merupakan kerajaan Islam di Pulau Jawa yang pusatnya berada di Kotagede, Yogyakarta.

Danang Sutawijaya atau Penambahan Senapati merupakan pendiri sekaligus raja pertama dari Kerajaan Mataram Islam.

Kerajaan Mataram Islam ini didirikan pada tahun 1586 Masehi di Kotagede, Yogyakarta.

Pada masa pemerintahan Danang Sutawijaya, Kerajaan Mataram Islam berhasil menguasai beberapa wilayah di Jawa.

Wilayah yang berhasil dikuasai oleh Kerajaan Mataram Islam di antaranya Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, dan sebagian Jawa Barat.

Puncak kejayaan Kerajaan Mataram dicapai pada masa pemerintahan Sultan Agung.

Dalam bidang politik, Sultan Agung berhasil memperluas wilayah Mataram Islam sampai ke daerah Pasuruan, Surabaya, dan Tuban.

Selain berusaha menguasai dan mempersatuan berbagai daerah di Jawa, Sultan Agung juga ingin mengusir VOC dari Indonesia.

Hingga kemudian, Sultan Agung dan pasukannya melakukan dua kali penyerangan ke Batavia di tahun 1628 dan 1629.

Nah, berikut daftar raja yang pernah memimpin Kerajaan Mataram Islam.

"Peninggalan Kerajaan Mataram Islam masih dapat dilihat hingga sekarang, salah satunya sistem persawahan yang berada di Karawang, Jawa Barat."

Baca Juga: 7 Kerajaan Bercorak Islam yang Pernah Ada di Indonesia

Raja-Raja Kerajaan Mataram Islam

1. Danang Sutawijaya

Danang Sutawijaya atau Panembahan Senapati merupakan raja pertama Kerajaan Mataram Islam.

Masa pemerintahan Danang Sutawijaya ditandai dengan perang yang terjadi secara terus-menerus.

Tujuannya adalah untuk menundukkan para bupati yang ingin melepaskan diri dari kekuasaan Mataram Islam, seperti Bupati Ponorogo, Madiun, Pasuruan, dan Kediri.

Meski begitu, perlawanan dari para bupati tersebut bisa ditaklukkan, bahkan Galuh dan Cirebon dapat ditundukkan di tahun 1585 M.

2. Raden Mas Jolang

Setelah Danang Sutawijaya wafat di tahun 1601 M, pemerintahan kemudian dipegang oleh putranya, yaitu Mas Jolang.

Raden Mas Jolang atau Pangerang Seda Krapyak memiliki gelar Sultan Anyakrawati.

Pada masa pemerintahan Raden Mas Jolang, bupati Jawa Timur banyak yang melepaskan diri dari Kerajaan Mataram Islam.

Raden Mas Jolang berusaha untuk menundukkan pemberontakan yang terjadi dari bupati Jawa Timur.

Akan tetapi sebelum upayanya tersebut berhasil, Raden Mas Jolang harus wafat dalam pertempuran di daerah Krapyak.

Baca Juga: Tokoh-Tokoh Sejarah Masa Kerajaan Islam di Indonesia

Kemudian, di tahun 1613, pemerintahan diteruskan oleh Raden Mas Wuryah atau Martapura.

Akan tetap Raden Mas Wuryah tidak sempat memerintah dan digantikan oleh Raden Mas Rangsang sebagai raja Kerajaan Mataram Islam selanjutnya.

3. Raden Mas Rangsang

Raden Mas Rangsang atau dikenal dengan gelar Sultan Agung Hanyakrakusuma Senapati Ing Alaga Ngabdurrahman Kalifatullah.

Nah, pada masa pemerintah Sultan Agung inilah, Kerajaan Mataram Islam berhasil mencapai puncak kejayaan, Adjarian.

Kerajaan Mataram Islam mengalami kemajuan di berbagai bidang, seperti sektor pertanian yang semakin maju yang membuat rakyat makmur.

Mataram Islam kemudian berkembang menjadi kerajaan agraris yang berhasil mengembangkan daerah persawahan yang luas.

Pada abad ke-17, Jawa menjadi lumbung padi karena daerah pertanian yang subur dengan hasil utama beras.

Selain itu, bidang kebudayaan juga perkembang pesat, misalnya adanya seni bangunan, ukir, lukis, dan patung yang mengalami perkembangan.

O iya, Sultan Agung di tahun 1633 mengganti perhitungan tahun Hindu yang berdasarkan perhitungan matahari dengan tahun Islam.

Dalam susunan sistem pemerintahan, Kerajaan Mataram Islam dibagi menjadi empat daerah, yaitu kutanegara, negara agung, mancanegara, dan pesisir.

Baca Juga: Kerajaan-Kerajaan Islam di Pulau Jawa

Pada masa ini jugalah Sultan Agung memimpin penyerangan ke Batavia sebanyak dua kali untuk mengusir VOC dari Indonesia.

Penyerangan yang dilakukan oleh Sultan Agung ini dilakukan di tahun 1628 dan 1629.

Pada masa pemerintahan Sultan Ageng jugalah diperkenalkan perayaan sekaten untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad Saw.

Selain itu, diadakan juga upacara grebek yang diadakan setiap 10 Dzullijah, 1 Syawah, dan 12 Rabiulawal.

Bentuk kegiatan dari upacara grebeg ini adalah mengarak gunungan dari keraton ke depan masjid agung.

4. Raden Mas Sayidin

Raden Mas Sayidin kemudian meneruskan pimpinan pemerintahan untuk menggantikan Sultan Agung.

Raden Mas Sayidin ini mendapat gelar Amangkurat 1.

Amangkurat 1 ini ternyata sangat lunak kepada Belanda yang membuat Kerajaan Mataram Islam mulai mengalami kemunduran.

Secara perlahan, wilayah-wilayah Kerajaan Mataram Islam semakin menyempit karena aneksasi yang dilakukan Belanda.

Hal ini dilakukan Belanda sebagai bentuk imbalan terhadap intervensi yang dilakukannya dalam pertentangan di keluarga kerajaan.

Baca Juga: Raja-Raja Terkenal di Kerajaan Samudera Pasai

Puncak kekacauan Kerajaan Mataram Islam terjadi saat pemberontakan Trunojoya yang merupakan putra penguasa Madura di tahun 1670-an.

Pada tahun 1677, Amangkurat I wafat dalam pelarian dan Adipati Anom yang merupakan putra Amangkurat I menjadi raja Kerajaan Mataram Islam.

Adipati Anom mendapat gelar Amangkurat II dan terpaksa harus menjalin kerjasama dengan VOC untuk menggagalkan usaha Trunojoyo.

Di tahun 1755 Kerajaan Mataram Islam melalui Perjanjian Giyanti terbagi menjadi dua kekuasan.

Kekuasaan ini terbagi menjadi Kasunanan Surakarta di Solo dan Kasultanan Ngayogyakarta di Yogyakarta.

"Raja yang pernah memimpin Kerajaan Mataram Islam adalah Danang Sutawijaya, Raden Mas Jolang, Sultan Agung, Amangkurat I, dan Amangkurat II."

Itulah daftar raja Kerajaan Mataram Islam.

Coba Jawab!
Siapa raja yang berhasil membawa Kerajaan Mataram Islam mencapai masa kejayaan?
Petunjuk: Cek halaman 1.