adjar.id - Adjarian, kali ini kita akan menyimak percakapan menggunakan tembung saloka.
Apa yang dimaksud dengan tembung saloka?
Dalam bahasa Jawa, tembung saloka yaiku unen-unen sing ajeg tembunge ngemu surasa pepindhan sing dipepindhanke uwonge.
Inti dari pengertian tersebut adalah, tembung saloka merupakan kata-kata yang memiliki arti kiasan dan menggunakan pengandaian untuk mendeksripsikan seseorang.
Kata-kata yang digunakan bersifat pasti, sebab ungkapan yang ada pada tembung saloka sudah ada sejak zaman dahulu, berkembang dalam kesusastraan Jawa, dan diturunkan dari generasi ke generasi.
Ungkapan pada tembung saloka ini disusun dengan indah dan menarik, supaya lawan bicara berkenan untuk mendengarnya.
O iya, tembung saloka termasuk salah satu wujud basa rinengga atau bahasa yang mengandung unsur keindahan.
Berikut ini contoh percakapan menggunakan tembung saloka.
Simak, yuk!
Contoh Percakapan Menggunakan Tembung Saloka
Gendry: Sa, ning balai kota lagi ana demo, kowe ora melu?
Baca Juga: Contoh Tembung Saloka, Arti, serta Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia
Sansa: Ora, mengko mundak kaya belo metu seton.
Gendry: Apa iku belo metu seton?
Sansa: Belo metu seton iku tegese uwong sing melu-melu wae, ora ngerti apa maksude.
Gendry: Oalah, iyo, pancen yen demo awakedewe kudu mudeng apa maksude, ora mung melu-melu wae.
Sansa: Iyo, lha kowe bar saka ngendi lan ameh neng endi?
Gendry: Aku bar saka pasar, mau aku ketemu sumur lumaku tiniba ning dalan.
Sansa: Sumur lumaku tiniba iku apa artine uwong seng kumudu-mudu dijaluki warah?
Gendry: Iyo, ora biso sabar.
Sansa: Sing penting awake dewe uwis ngandani lan ngajari. Ya wis, aku ameh menyang kampus sik, ana kegiatan organisasi.
Gendry, Oke, sing ati-ati, ya.
Terjemahan
Baca Juga: Kumpulan Soal Bahasa Jawa Materi Paribasan, Bebasan, dan Saloka
Gendry: Sa, di balai kota sedang ada demo, kamu tidak ikut?
Sansa: Tidak, nanti sepeti belo metu seton.
Gendry: Apa itu belo metu seton?
Sansa: Belo metu seton itu artinya orang yang hanya ikit-ikutan saja, tanpa mengetahui maknanya.
Gendry: Oalah, iya, kalau sesang demi memang kita harus mengetahui maksud dan tujuan dari demo tersebut.
Sansa: Iya, kalau kamu habis dari mana dan mau kemana?
Gendry: Aku habis dari pasar, tadi aku bertemu dengan sumur lumaku tiniba di jalan.
Sansa: Apakah sumur lumaku tiniba itu artinya Seseorang yang tergesa-gesa dimintai petunjuk?
Gendry: Iya, tidak bisa sabar.
Sansa: Yang penting kita sudah memberi tahu dan mengajari. Ya sudah, aku mau ke kampus dulu, ada kegiatan organisasi.
Gendry, Oke, hati-hati, ya.
Baca Juga: Contoh Percakapan Bahasa Jawa Ngoko 3 Orang
Nah, itu tadi contoh percakapan menggunakan tembung saloka, Adjarian.
Coba Jawab! |
Jelaskan pengertiian tembung saloka dalam bahasa Jawa! |
Petunjuk: Cek halaman 1. |