Perang Banjar adalah perang yang dilakukan sebagai bentuk perlawanan kepada penjajahan Belanda di tahun 1859 sampai 1905 di Kesultanan Banjar.
Konflik yang terjadi antara Kesultanan Banjar dengan Belanda terjadi sejak Belanda ikut campur dengan urusan Kerajaan.
Belanda mendapatkan hak khusus dari kerajaan karena ikut terlibat meredakan sengketa di dalam negeri Kesultanan Banjar.
Kemudian, karena posisinya tersebut, Belanda melakukan monopoli perdagangan di Kesultanan Banjar.
Keterlibatan Belanda dalam urusan kerajaan tersebut membuat Kesultanan Banjar menjadi semakin rumit.
Konflik semakin memanas saat Belanda ikut campur dalam konflik yang terjadi di dalam Kesultanan Banjar.
Sampai akhirnya Pengeran Nata mengangkat dirinya sendiri sebagai raja Kesultanan Banjar dengan memakai gelar Sultan Tahmidullah II.
Pangeran Nata melenyapkan seluruh putra raja sebelumnya, akan tetapi ada satu pewaris tahta, yaitu Pangeran Amir yang berhasil melarikan diri.
Pangeran Amir berhasil menyelamatkan diri dengan bantuan pamannya, yaitu Arung Turawe.
Nah, kekisruhan yang terjadi di dalam Kesultanan Banjar inilah yang menjadi awal dari munculnya Perang Banjar, Adjarian.