Ciri-Ciri Pendidikan Formal, Informal, dan Nonformal sebagai Lembaga Pendidikan

By Nabil Adlani, Senin, 17 Oktober 2022 | 07:00 WIB
Sekolah merupakan salah satu bentuk pendidikan formal dalam lembaga pendidikan. (pexels/Agung Pandit Wiguna)

adjar.id – Sebagai lembaga pendidikan, terdapat ciri-ciri pendidikan formal, informal, dan nonformal.

Lembaga pendidikan merupakan salah satu dari lembaga sosial yang ada di masyarakat.

Lembaga sosial secara umum adalah sistem sosial yang dibuat melalui adat istiadat dan disesuaikan untuk mengatur kehidupan masyarakat.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai ciri-ciri dari pendidikan formal, informal, dan nonformal sebagai lembaga pendidikan yang menjadi materi sosiologi kelas 12 SMA.

Usaha pendidikan sering dimaknai sebagai bimbingan yang diberikan oleh seseorang atau kelompok untuk mencapai tingkat hidup atau kedewasaan yang lebih tinggi.

Sekolah termasuk lembaga pendidikan yang lahir saat kebudayaan telah menjadi sangat kompleks.

Sehingga, pengetahuan yang dianggap perlu sudah tidak mungkin ditangani dalam lingkungan keluarga.

Hal ini yang kemudian membuat adanya guru dan kelas dalam sebuah artian formal.

Yuk, simak penjelasan ciri-ciri pendidikan formal, informal, dan nonformal berikut ini, Adjarian!

“Sebelum adanya lembaga pendidikan, anak-anak mempelajari segala sesuatu dengan cara melihat apa saja yang sedang terjadi dan membantu suatu pekerjaan.”

Ciri-Ciri Pendidikan Formal, Informal, dan Nonformal

Baca Juga: 10 Contoh Slogan Pendidikan dan Maknanya

Pendidikan dalam masyarakat terbagi menjadi tiga bentuk, yaitu pendidikan formal, informal, dan nonformal.

Pendidikan formal adalah pendidikan yang berlangsung di sekolah dan kelas-kelas formal dengan sifat yang formal.

Sedangkan pendidikan yang berlangsung di lingkungan keluarga dinamakan dengan pendidikan informal.

Akan tetapi, jika sekolah dan kelas-kelas informal belum efejtuf dalam memenuhi kebutuhan anak didik dalam mengembangkan keterampilan dan mental.

Maka hadirlah lembaga pendidikan yang ketiga, yaitu pendidikan nonformal.

Pendidikan nonformal adalah sistem pendidikan yang berlangsung dalam masyarakay, di luar keluarga dan sekolah.

Pendidikan nonformal memberikan pelayanan berupa pendidikan keterampilan dan sikap mental yang fungsional serta relevan, Adjarian.

Tujuannya agar anak didik mampu meningkatkan taraf hidup, mutu, serta bisa berpartisipasi aktif dalam proses pembangunan dan pembaruan.

“Dalam kehidupan masyarakat, lembaga pendidikan terbagi ke dalam tiga bentuk, pendidikan formal, informal, dan nonformal.”

Berikut ciri-ciri pendidikan formal, informal, dan nonformal yang membedakan ketiga bentuk pendidikan ini:

1. Pendidikan Formal

Baca Juga: Hak dan Kewajiban dalam Bidang Pendidikan

Pendidikan formal atau sekolah memiliki ciri-ciri:

- Kegiatan belajar mengajar umumnya dilakukan di dalam ruang kelas.

- Terdapat persyaratan usia dan pengelompokan usia dalam kelas-kelas tertentu.

- Adanya jadwal yang sudah dirancang untuk mengendalikan jalannya pelajaran.

- Materi pelajaran dibuat berdasarkan kurikulum dan dijabarkan dalam beberapa silabus.

- Proses belajar sudah diatur secara tertib, terstruktur, dan terkendali.

- Ada sistem evaluasi, laporan hasil belajar, dan penghargaan yang diberikan dalam bentuk ijazah, sertifikat, atau surat selesai belajar.

“Adanya kegiatan belajar mengajar di ruang kelas termasuk salah satu ciri dari pendidikan formal.”

2. Pendidikan Informal

Pendidikan informal memiliki ciri-ciri:

- Proses pendidikan tanpa terikat oleh ruang dan waktu.

Baca Juga: Hak dan Kewajiban Mahasiswa

- Proses pendidikan bisa berlangsung tanoa adanya guru dan murid, tetapi antara anggota keluarga.

- Tidak menggunakan metode tertentu sebagaimana dikenal dalam dunia pendidikan formal.

3. Pendidikan Nonformal

Pendidikan nonformal memiliki ciri-ciri:

- Program pendidikannya disesuaikan dengan pemenuhan kebutuhan belajar yang bersifat mendesak.

- Waktu belajar lebih singkat dan tidak banyak biaya.

- Materi pelajaran yang diberikan sifatnya praktis-pragmatis dengan tujuan segera bisa dimanfaatkan.

- Masalah usia tidak terlalu dipersoalkan dan tidak mengenal jenjang atau kelas secara ketat.

- Waktu dan tempat belajar disesuaikan dengan kondisi dan situasi para peserta didik serta lingkungannya.

- Tujuan pendidikan lebih mengarah pada didapatkannya lapangan kerja bagi peserta didik atau meningkatkan pendapatannya.

“Pendidikan nonfotmal program pendidikannya lebih disesuaikan berdasarkan kebutuhan belajar yang sifatnya mendesak.”

Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Sarjana Terapan?

Adjarian, itulah ciri-ciri pendidikan formal, informal, dan nonformal sebagai lembaga pendidikan di masyarakat.

Coba Jawab!

Apa yang dimaksud pendidikan formal?

Petunjuk: Cek halaman 2.

Tonton video ini juga, yuk!