Perang dengan VOC membuat kondisi Kerajaan Siak semakin terdesak.
Oleh karena itu, kedua panglima perang Siak memerintahkan pasukannya untuk mundur kembali ke Kerajaan Siak.
Sultan Siak bersama para panglima dan penasihatnya mengatur siasat baru untuk melawan VOC.
Akhirnya, mereka sepakat untuk melawan VOC dengan melakukan tipu daya.
Tipu daya yang dilakukan dikenal dengan siasat hadiah sultan, di mana sultan berpura-pura berdamai dengan memberikan hadiah kepada Belanda.
Raja yang mengusulkan adanya siasat hadiah sultan ini adalah Raja Indra Pahlawan.
VOC tidak mencurigai tipuan yang dibuat oleh Kerajaan Siak dan setuju dengan ajakan perdamaian tersebut dan perundingan damai pun dilangsungkan.
Perundingan damai tersebut diadakan di Loji, Pulau Guntung.
Nah, pada saat perundingan baru dimulai, justru Sultan Siak dipaksa untuk tunduk pada pemerintahan VOC.
Mendengar hal tersebut, sultan langsung memberikan kode pada anak buahnya dan segera menyergap orang-orang Belanda di Loji tersebut.
Baca Juga: Jawab Soal Mengapa J.P. Coen Dapat Dikatakan sebagai Peletak Dasar Penjajahan VOC di Indonesia?
Loji itu pun langsung dibakar dan rombongan Sultan Siak pergi kembali ke Siak dengan membawa kemenangan, walaupun belum berhasil mengusir VOC dari Malaka.
Oleh karena siasat perang yang diusulkannya, Raja Indra Pahlawan diangkat sebagai Panglima Besar Kesultanan Siak.
Gelar yang didapatkan oleh Raja Indra Pahlawan ialah Panglina Perang Raja Indra Pahlawan Datuk Lima Puluh.
Nah, itulah pembahasan soal tentang siasat hadiah sultan.