Sehingga ras manusia yang dianggap unggul dan ada juga manusia yang masih dinilai primitif.
Nah, pada tahap ini, antropologi sudah mulai masuk ke bidang akademik dan sudah banyak jurusan antropologi di beberapa universitas di dunia.
3. Fase Ketiga
Fase ketiga terjadi pada awal abad ke-20 yang di mana antropologi sudah dijadikan ilmu praktis yang melayani kepentingan kolonialisme Eropa.
Hal ini dilakukan untuk mengukuhkan kekuasaan di daerah-daerah jajahannya di luar Eropa.
Antropologi sebagai satu ilmu yang mempelajati bangsa-bangsa di luar Eropa semakin penting kedudukannya.
Pada fase keempat ini, antropologi mempelajari masyarakat dan kebudayaan suku-suku bangsa di luar Eropa untuk kepentingan pemerintah kolonial.
4. Fase Keempat
Fase keempat terjadi sesuah tahun 1930-an yang di mana ilmu antropologi berkembang dengan sangat cepat.
Perkembangan ini bisa berupa bertambahnya pengetahuan yang lebih teliti maupun bertambahnya metode-metode ilmiah.
Hal ini terjadi karena dorongan oleh spirit anti kolonialisme dalam rentang waktu Perang Dunia II dan hilangnya bangsa-bangsa primitif di luar Eropa.
Baca Juga: 5 Karakteristik Ilmu Antropologi, Materi Antropologi Kelas 11 Kurikulum Merdeka
Tujuan dari fase keempat ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan praktis dan tujuan akademis.
Tujuan akademik antropologi adalah mencapai pengertian tentang makhluk manusia pada umumnya dengan mempelajari keragaman bentuk fisiknya, masyarakat, dan kebudayaannya.
Tujuan praktisnya adalah mempelajari manusia dalam keragaman masyarakat suku bangsa untuk membangun bangsa.
5. Fase Kelima
Fase kelima merupakan fase antropologi masa kini yang mengkaji kajian tentang perkotaan, politik, kebencanaan, dan perkembangan masyarakat digital.
Antropologi bahkan bisa muncul sebagai disiplin ilmu yang merespn perkembangan dan tantangan pada zaman sekarang.
Nah, itu tadi Adjarian, fase-fase perkembangan antropologi sebagai ilmu yang bisa menjadi referensi dalam menjadi salah satu soal essai pada Soal Tes Formatif di halaman 79.