adjar.id – Sudah tahu kecendengan industri berdasarkan jenis industrinya?
Istilah industri sering disamakan dengan semua kegiatan ekonomi manusia yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi atau barang jadi.
Dari definisi tersebut membuat industri sering disebut sebagai kegiatan manufaktur atau manufacturing, Adjarian.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai pengelompokkan dari kencenderungan lokasi sutau industri berdasarkan jenisnya yang menjadi materi geografi kelas 12 SMA.
Pengertian industri sangatlah luas, yaitu menyangkut semua kegiatan manusia dalam bidang ekonomi yang bersifat komersial dan produktif.
Karena kegiatan ekonomi yang luas, maka jumlah dan macam industri berbeda-beda untuk setiap daerah atau negara.
Pada dasarnya, pengklasifikasian industri didasarkan pada beberapa kriteria, yaitu berdasarkan bahan baku, tenaga kerja, pasar, teknologi, dan modal.
Yuk, kita cari tahu pengelompokkan kecenderungan lokasi industri berdasarkan jenisnya berikut ini, Adjarian!
“Perkembangan dan pertumbuhan ekonomi suatu negara juga ikut menentukan keanekaragaman industri di negara tersebut.”
Kecenderungan Lokasi Industri
Kecenderungan lokasi industri berdasarkan jenis industri bisa dikelompokkan menjadi:
Baca Juga: 9 Faktor Penentu Lokasi Industri
1. Industri yang Cenderung Ditempatkan di Lokasi Bahan Baku
Industri yang cenderung ditempatkan di lokasi bahan baku adalah industri yang membutuhkan bahan baku dalam jumlah yang cukup besar.
Selain itu, bahan baku yang digunakan tidak rusak atau utuh dan bahan baku yang diolah banyak mengalami penyusutan sehingga meringankan biaya pengangkutan.
Pertimbangan yang digunakan untuk menempatkan industri yang berorientasi pada bahan baku, di antaranya:
- Industri yang mengolah bahan baku yang cepat rusak atau busuk, misalnya industri daging, industri ikan, industri bunga, dan industri susu.
- Industri yang mengolah bahan baku dalam jumlah besar atau barang curahan dan biaya angkutnya lumayan mahal, misalnya industri kayu, industri minyak bumi, dan lainnya.
- Memiliki ketersediaan bahan mentah yang besar.
- Biaya pengangkutan bahan mentah lebih mahal daripada biaya pengangkutan barang jadi.
- Volume produksi lebih kecil dari bahan mentah karena adanya penyusutan.
“Salah satu pertimbangan yang digunakan untuk menempatkan industri yang berorientasi pada bahan baku adalah memiliki ketersediaan bahan mentah yang besar.”
2. Industri yang Cenderung Ditempatkan di Daerah Pemasaran
Baca Juga: 5 Klasifikasi Industri dalam Ilmu Geografi
Industri yang cenderung ditempatkan di daerah pemasaran adalah industri yang biasanya tidak mengalami kesulitan dalam penggunaan bahan baku di daerah sekitarnya.
Misalnya industri makanan, industri konveksi, dan industri perakitan.
Pertimbangan yang digunakan untuk menempatkan industri yang berorientasi pada daerah pemasaran, di antaranya:
- Jika bahan mentah mudah didapatkan.
- Jika barang yang dihasilkan memerlukan biaya ongkos yang tinggi karena ukuran yang lebih besar.
- Jika barang yang dihasilkan selalu mengalami perubahan yang cepat karena berkaitan dengan mode dan model yang sedang berkembang.
- Jika produksi yang dihasilkan mudah rusak dan tidak tahan lama.
- Jika barang yang dihasilkan memerlukan pemasaran yang luas.
- Jika bahan baku yang digunakan bisa bertahan lama.
“Barang yang dihasilkan memerlukan pemasaran yang luas menjadi salah satu pertimbangan untuk menempatkan industri yang berorientasi pada daerah pemasaran.”
3. Industri yang Cenderung Ditempatkan di Pusat Konsentrasi Penduduk
Baca Juga: Bentuk Klasifikasi Industri Menurut Surat Keputusan Menteri Perindustrian
Industri yang cenderung ditempatkan di pusat-pusat konsentrasi penduduk, yaitu industri yang memerlukan tenaga kerja yang banyak.
Industri ini bersifat padat karya, misalnya industri garmen dan industri elektronika.
Industri ini biasanya ditempatkan di pemusatan tenaga kerja, terutama tenaga kerja yang murah dan terampil.
4. Industri yang Cenderung Ditempatkan di Lokasi Sumber Tenaga/Energi
Industri ynag cenderung ditempatkan di lokasi sumber tenaga/energi adalah industri yang banyak memerlukan sumber tenaga.
Misalnya, industri peleburan baja/besi, industri pembangkit tenaga air (PLTA), dan industri pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).
5. Industri yang Cenderung Ditempatkan dengan Orientasi pada Biaya Pengangkutan
Industri yang cenderung ditempatkan dengan orientasi pada biaya pengangkutan adalah industri yang memerlukan sarana transportasi yang baik dan mudah.
Sehingga, tidak menggangu jalur pemasaran yang dilakukan oleh industri tersebut.
Industri ini biasanya adalah Industri yang memerlukan bahan mentah, pemasaran di tempat yang sama, dan pengolahan, misalnya indutri air kemasan.
“Industri yang ditempatkan dengan orientasi pada biaya pengangkutan memerlukan bahan mentah, pengolahan, dan pemasaran tempat yang sama.”
Baca Juga: Lokasi Industri: Klasfikasi dan Penentuan Lokasinya
6. Industri yang Berorientasi pada Modal
Industri yang berorientasi pada modal adalah industri yang biasanya mempunyai produksi yang besar dan sangar vital secaera ekonomis.
Selain itu, industri ini juga mempunyai pasar yang luas dan strategis untuk menarik modal asing, misalnya industri farmasi dan alat-alat kesehatan.
7. Industri yang Berorientasi pada Teknologi
Industri yang berorientasi pada teknologi adalah industri yang membutuhkan tenaga kerja dengan keahlian khusus dan terdidik, serta sudah menerapkan teknologi adaptif.
Misalnya, industri pertanian, industri perikanan, industri perhotelan, dan industri pariwisata.
Nah, itu tadi Adjarian, penjelasan mengenai pengelompokkan kecenderungan lokasi industri berdasarkan jenisnya.
Coba Jawab! |
Industri apa yang ditempatkan di lokasi sumber tenaga/energi? |
Petunjuk: Cek halaman 4. |