Dari pihak Austria, terdapat 3.000 tentara meninggal dunia. 10.807 cedera, dan 8.638 lainnya hilang.
Sementara itu, perang ini menewaskan 2.492 tentara Prancis-Italia, 12.512 cedera, dan 2.922 hilang.
Di waktu yang bersamaan dengan jatuhnya para korban, terdapat seorang pemuda Swiss bernama Henry Dunant sedang melakukan perjalanan untuk menemui Kaisar Prancis, Napoleon III.
Nah, di dalam perjalanan inilah Henry Dunant melihat langsung korban berjatuhan yang diakibatkan perang.
Jiwa sosial Dunant pun bangkit, ia berinisiatif untuk mengumpulkan warga sekitar dalam rangka menyelamatkan para korban.
Tindakan Dunant inilah yang selanjutnya menjadi asal muasal berdirinya organisasi kemanusiaan Palang Merah Internasional.
Setelah kembali ke Swiss, ia menceritakan pengalamannya tersebut ke dalam sebuah buku berjudul "Kenangan dari Solferino", yang kemudian banyak dikenal di Eropa.
Di dalam buku "Kenangan dari Solferino", Dunant menyampaikan gagasannya untuk membentuk organisasi kemanusiaan internaisonal dan mengadakan perjanjian internasional untuk melindungi prajurit yang cedera.
Malalui buku tersebut, sejumlah empat orang di Kota Jenewa Swiss terpanggil untuk ikut mengembangkan gagasan Dunant tersebut.
Selanjutnya, mereka bersama-sama membentuk Komite Internasional Palang Merah (ICRC) untuk membantu para prajurit yang cedera di medan perang.
Pada 1864, diselenggarakan Konferensi Internasional atas perintah pemerintah federal Swiss dalam rangka menyetujui adanya perbaikan prajurit perang yang cedera.
Baca Juga: Apa Saja Tugas Palang Merah?