3. Perspektif Fungsionalis
Konsep yang berkembang dari perspektif fungsionalis adalah kesenjangan budaya atau disebut cultural lag.
Konsep ini mendukung perspektif fungsionalis untuk menjelaskan bahwa perubahan sosial itu tidak lepas dari hubungan antara unsur-unsur kebudayaan dalam masyarakat.
Menurut perspektif fungsionalis, beberapa unsur kebudayaan bisa saja berubah dengan sangat cepat.
Sementara unsur yang lainnya berubah sangat lambat, sehingga tidak bisa mengikuti kecepatan perubahan unsur yang berjalan sangat cepat tersebut.
Pandangan perspektif fungsionalis dalam melihat suatu perubahan sosial dalam masyarakat di antaranya:
- Setiap masyarakat relatif bersifat stabil.
- Setiap komponen masyarakat biasanya menunjang kestabilan masyarakat.
- Setiap masyarakat biasanya relatif terintegrasi.
- Kestabilan sosial sangat tergantung dari kesepakatan bersama dalam anggota kelompok masyarakat.
“Para penganut perspektif ini lebih menerima perubahan sosial sebagai sesutau yang konstan dan tidak memerlukan penjelasan.”
Baca Juga: Faktor-Faktor Penghambat Terjadinya Perubahan Sosial Budaya
4. Perspektif Siklis
Menurut perspektif siklis, suatu perubahan sosial itu tidak bisa dikendalikan sepenuhnya oleh siapapun dan oleh apapun.
Hal ini karena dalam setiap masyarakat sudah terdapat siklus atau perputaran yang harus diikutinya.
Perspektif siklis berpandangan bahwa kebangkitan dan kemunduran suatu kebudayaan atau kehidupan sosial merupakan hal yang wajar dan tidak bisa dihindari.
Oleh karena itu, tidak menutup kemungkinan perubahan sosial bisa membawa kemunduran atau membawa ke arah yang lebih baik.
Nah, itu tadi Adjarian, empat perspektif perubahan sosial, salah satunya perspektif evolusi.
Coba Jawab! |
Apa saja kelemahan dalam teori evolusi? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton juga video ini, yuk!