adjar.id – Gejala lempeng tektonik memiliki keterkaitan dengan sebaran gunung api.
Pada sebuah aktivitas dari gerak lempeng tektonik yang terjadi pada tepian lempeng, akan memunculkan terjadi aktivitas vulkanisme dan gempa bumi.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai kaitan gejala lempeng tektonik dengan sebaran gunung api yang menjadi materi geografi kelas 10 SMA.
Adjarian, kulit bumi atau litosfer terdiri dari beberapa lempeng tektonik yang berada di bagian atas lapisan astenosfer.
Lempeng-lempeng tektonik ini akan selalu bergerak karena adanya pengaruh dari arus konveksi yang terjadi di lapisan astenosfer.
O iya, astenosfer adalah suatu lapisan yang cair atau kental dan sangat panas.
Panasnya cairan astenosfer bisa memberikan kekuatan besar dari dalam bumi untuk menggerakkan lempeng-lempeng secara tidak beraturan, lo.
Yuk, kita cari tahu kaitan gejala lempeng tektonik dengan sebaran gunung api di dunia berikut ini, Adjarian!
“Di bumi terdapat lempeng-lempenhg yang selalu bergerak dan mendesak satu sama lainnya.”
Gejala Lempeng Tektonik dengan Sebaran Gunung Api
Pada bagian bumi, lempeng-lempeng yang saling bergerak merupakan rangkaian gunung api atau juga terdapat titik-titik pusat gempa.
Baca Juga: Jenis-Jenis dan Tipe Gunung Api
Pola dan sebaran gunung api serta gempa bumi tersebut tentu tidak bisa dilepaskan dari keterkaitannya dengan proses alam lainnya.
Proses alam tersebut di antaranya akibat gerak mendatar lempeng-lempeng, baik secara konvergen, divergen, maupun berpapasan.
O iya, saat ini total gunung api yang masih aktif di dunia jumlahnya antara 500 sampai 600 buah.
Penyebaran gunung api ini terbagi ke dalam tiga tempat utama, yaitu:
1. Di sekitar Samudra Pasifik dengan total sekitar 62%, dengan rincian 45% tersebar di kepulauan Pasifik bagian barat dan 17% di pinggiran Pasifik Utara dan Selatan.
2. Di Indonesia ada sekitar 14% yang terletak memanjang membentuk jalur pegunungan aktif sepanjang 7.000 sampai 7.500 km dengan lebar 50 sampai 200 km.
Sebaran jalur pegunungan ini membentang dari Aceh di bagian barat sampai Halmahera di bagian timur.
3. Sekitar 24% tersebar di busur kepulauan dan pinggiran Amerika di Pasifik.
Nah, gunung api tersebut sebagian besar terdapat di daratan, yaitu sekitar 83% dan sisanya tersebar di bawah laut atau dikenal dengan sub marine volcano.
Penyebaran gunung api ini mengikuti jalur-jalur memanjang dan memiliki keterkaitan dengan rakahan-rakahan kulit bumi.
“Sebaran gunung api terbagi di tiga tempat utama, yaitu di sekitar Samudra Pasifik, Indonesia, serta busur kepulauan dan pinggiran Amerika.”
Baca Juga: Kondisi Geologi Indonesia
Jalur I merupakan jalur gunung api yang mengikuti jalur pegunungan lipatan di sepanjang pinggiran Pasifik.
Lalu terus menyambung melalui Pegunungan Andes, Amerika Serikat, Kanada, Meksiko, Alaska, Asia, Jepang, Filipina, Indonesia, dan Selandia Baru.
Batas antara rangkaian pulau-pulau tersebut dan Samudra Pasifik masing-masing memiliki sifat dan keadaan geologi.
Sementara jalur II merupakan daerah gunung api yang tidak sempurna mengikuti jalur pegunungan lipatan muda.
Pada jalur II ini juga ditemukan gunung api bawah laut, di antaranya berada di Laut Tengah.
Aktivitas gunung api adalah sebab utama adanya sebaran panas bumi terutama hidrotermal.
Batuan pemanas dan aktivitas vulkanisme akan berfungi sebagai sumber pemanasan air.
Panas yang terjadi oleh pergerakan sesak aktif terhadang berfungsi juga sebagai sumber panas, lo.
Nah, itu tadi Adjarian, kaitan gejala lempeng tektonik dengan sebaran gunung api di dunia.
Coba Jawab! |
Di mana saja tiga tempat utama penyebaran gunung api? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton video ini juga, yuk!