adjar.id - Penerapan nilai-nilai Pancasila ternyata sudah terwujud sejak zaman dahulu, Adjarian.
Yap! Pengimplementasian nilai pancasila ini didasari oleh latar belakang sejarah yang cukup jauh, bahkan sejak zaman sejarah awal.
Nah, kali ini kita akan membahas materi latar sejarah kelahiran Pancasila.
Materi ini bisa Adjarian simak di buku Kurikulum Merdeka Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, mulai halaman 4.
Pancasila berperan sebagai ideologi dan dasar negara bangsa Indonesia.
Di samping itu, Pancasila juga berfungsi sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia.
Namun, ternyata nilai-nilai Pancasila sudah terwujud secara alami sejak zaman praaksara.
Berikut penjelasannya.
"Penerapan nilai-nilai Pancasila sudah terwujud sejak zaman praaksara, kerajaan Hindu-Buddha, masa kolonial, hingga masa kebangkitan nasional"
Baca Juga: Jawab Soal Perumusan Pancasila sebagai Dasar Negara, PPKn Kelas VII
Latar Sejarah Kelahiran Pancasila
1. Masa Sejarah Awal
Penerapan nilai-nilai Pancasila ternyata sudah diimplementasikan sejak masa praaksara sebelum abad ke-3 Masehi.
Penerapan nilai Pancasila ini terbukti dari benda-benda peninggalan purba kala.
- Nilai ketuhanan = Terbukti dari adanya benda peninggalan sarana keagamaan, seperti gong perunggu dan nekara
- Nilai kemanusiaan = Dibuktikan dengan adanya jejak peradaban kehidupan pada masa itu, seperti lukisan gua di Wamena, Leang-Leang, hingga pedalaman Kalimantan
- Nilai-nilai kemanusiaan juga terbukti dengan adanya patung-patung purba dan prasasti batu tertulis
- Nilai persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial = Terbukti dengan ditemukannya prasasti batu tertulis zaman Kerajaan Taruma Negara dan Kerajaan Kutai yang mencerminkan ketenteraman dan masyarakat yang makmur.
"Pada masa praaksara, ditemukan benda-benda untuk tradisi keagamaan dan lukisan gua yang menunjukkan perwujudan nilai ketuhanan dan nilai kemanusiaan."
Baca Juga: Penetapan Pancasila sebagai Dasar Negara, Materi PPKn Kelas 7
2. Masa Kerajaan Nusantara
- Berkembangnya Kerajaan Hindu-Buddha
Nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial pada zaman kerajaan nusantara dibuktikan dengan berkembangnya kerajaan Hindu-Buddha di akhir abad ke-7.
Muncul kerajaan besar Sriwijaya di Sumatra, kemudian disusul dengan dinasti Sanjaya dan Syailendra di Jawa.
Kerajaan-kerajaan besar ini membangun candi-candi sebagai perwujudan nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial.
- Berkembangnya Kerajaan-Kerajaan Islam
Setelah berjayanya masa kerajaan Hindu-Buddha, muncullah kerajaan-kerajaan Islam di nusantara.
Pada masa ini, perdagangan dan kesenian berkembang pesat, sehingga dijuluki zaman renaisans.
"Berkembangnya kerajaan Hindu-Buddha dan kerajaan Islam di nusantara juga membuktikan berkembangnya nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial di Indonesia."
Baca Juga: Jawab Soal Persamaan dan Perbedaan Cara Pandang Para Pendiri Bangsa tentang Pancasila
3. Masa Penjajahan
Negeri ini dikenal sebagai negeri yang makmur, hingga mengundang bangsa-bangsa Eropa untuk menjajah.
Penjajahan ini membuat sejumlah tokoh pahlawan berjuang untuk mengusir penjajah dan mempertahankan nusantara.
Perlawanan ini menunjukkan nilai ketuhanan yang kuat untuk menegakkan nilai kemanusiaan dan persatuan.
4. Masa Kebangkitan Nasional
Memasuki periode pertama abad ke-20 di Nusantara, rakyat Indonesia mulai menumbuhkan rasa nasionalisme sebagai bangsa Indonesia.
Hal ini dibuktikan dengan berdirinya sejumlah organisasi, seperti Budi Utomo, Sarekat Islam, Muhammadiyah, dan Nahdlatul Ulama.
Selain itu, Douwes Dekker, Cipto Mangunkusumo, dan Ki Hajar Dewantara juga mendirikan Indische Partij.
Puncaknya adalah digaungkannya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 2018.
Baca Juga: Makna 5 Lambang Pancasila yang Merupakan Dasar Negara Indonesia
Semua perjuangan ini ditegakkan untuk menegakkan nilai kemanusiaan dan persatuan.
Nah, Adjarian, itulah latar sejarah kelahiran Pancasila di Indonesia.
Coba Jawab! |
Jelaskan penerapan nilai ketuhanan dan kemanusiaan Pancasila pada zaman praaksara! |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Tonton video ini, yuk!