Akan tetapi hal tersebut dinilai tidak praktis sehingga muncullah sandi morse yang dinilai lebih efektif.
Hal ini karena sandi morse bisa disampaikan dalam bentuk sinyal atau sinyal mekanik di telegraf.
Selain itu, sandi morse juga bisa digunakan dalam bentuk visual, salah satunya dengan menggunakan cahaya.
Nah, pada tahun 1851, terjadi konferensi di Berlin, Jerman yang merumuskan kembali rumus-rumus dalam sandi morse.
Perumusan ini dilakukan agar penggunakan sandi morse bisa lebih raktis.
Baca Juga: Sejarah Pramuka di Indonesia
Pada perubahan rumus, terdapat perubahan pada Panjang garis yang semuanya sama dan tidak ada spasi dalam penghubung setiap karakternya.
Sehingga, kode-kode dalam sandi morse ini bisa lebih mudah untuk diingat.
Rumus Sandi Morse
Berikut rumus alfabet pada sandi morse:
A: .—
B: —…