adjar.id - Di bawah ini ada beberapa contoh pantun Jawa dua baris, Adjarian.
Di dalam bahasa Jawa, pantun disebut dengan parikan.
Pantun Jawa atau parikan adalah pantun dalam bahasa Jawa yang biasanya disusun sebanyak dua baris atau empat baris.
Susunan pantun Jawa ini terdiri dari kalimat sampiran dan kalimat isi.
Umumnya karya pantun dibuat untuk menyampaikan nasihat atau petuah.
Nasihat yang disampaikan melalui pantun bisa diterima dengan lebih mudah oleh banyak orang.
Nah, kita juga bisa membuat sendiri pantun Jawa, Adjarian.
Namun, sebelum membuat sendiri, tak ada salahnya untuk menyimak contoh-contoh pantun Jawa untuk referensi.
Yuk, simak contoh pantun jawa dua baris berikut!
Baca Juga: 10 Contoh Parikan atau Pantun Jawa 2 Baris dan Artinya
Contoh Pantun Jawa 2 Baris
1. Mangan jenang sambi tolah-toleh (Makan bubur sambil menoleh)
Dadio anak lanang ingkang sholeh (Jadilah anak laki-laki yang saleh)
2. Ngenteni konco neng lor tugu (Menunggu teman di utara tugu)
Nasihat guru ayo digugu (Nasihat guru ayo diperhatikan)
3. Mangan soto bareng Sasa (Makan soto bersama Sasa)
Ayo podo senam ben awake rosa (Ayo semua senam biar bada kuat)
4. Nyegat taksi neng kulon tugu (Naik taksi di barat tugu)
Ayo podo bekti marang guru (Ayo pada berbakti kepada guru)
Baca Juga: Contoh Pantun Jawa 4 Baris
5. Neng angkringan bareng Lusi (Ke tempat makan bersama Lusi)
Ojo pecicilan yen ora ngatasi (Jangan main-main jika tidak menyelesaikan masalah)
6. Neng prapatan nyegat ojek lagi muter (Di persimpangan mencegat ojek yang sedang berputar)
Moco buku marakke pinter (Membaca buku membuatmu pintar)
7. Metu neng pasar bareng Rani (Pergi ke pasar bersama Rani)
Dadio anak kang migunani (Jadilah anak yang berguna)
Nah, itulah tujuh contoh pantun Jawa dua baris beserta artinya, Adjarian.
Coba Jawab! |
Dalam bahasa Jawa, pantun disebut ... |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!