adjar.id - Hari raya Idul adha adalah hari haji yang identik dengan hewan kurban.
Iduladha menjadi salah satu hari besar umat Islam yang dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijah.
Sedangkan menurut kalender masehi, berdasarkan hasil sidang istbat yang dilaksanakan tanggal 29 Juni 2022, Iduladha di Indonesia dirayakan pada tanggal 10 Juli.
Indonesia menjadi negara dengan Muslim terbesar di dunia.
Oleh sebab itu, sebagian besar masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke ramai merayakan Iduladha.
Saat Iduladha, umat Islam akan melaksanakan salat dua rakaat secara berjemaah.
Tata cara salat Iduladha hampir sama dengan salat Idulfitri yang dilaksanakan setelah matahari terbit.
Setelah salat Iduadha, umat Islam akan melakukan penyembelihan hewan kurban yang nantinya akan dibagikan ke masyarakat sekitar.
Lalu, apa saja ragam tradisi Iduladha di Indonesi yang identik dengan hewan kurban? Yuk, kita cari tahu bersama!
Baca Juga: Kapan Idul Adha 2022? Berikut Penetapan Versi Pemerintah dan Muhammadiyah
Tradisi Iduladha di Indonesia
1. Tradisi Manten Sapi di Pasuruan, Jawa Timur
Pasuruan memiliki tradisi Manten Sapi yang dilakukan ketika Iduladha.
Tradisi Manten Sapi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada hewan kurban yang akan disembelih.
Uniknya, hewan kurban yang mengikuti tradisi Manten Sapi akan dirias seperti pengantin.
Selain itu, hewan tersebut akan dikalungkan serban, sajadah, dan bunga tujuh rupa dalam kain kafan.
Pemilihan kain kafan tersebut memiliki makna kesucian bagi orang yang berkurban di Hari Raya Idul adha.
Hal tersebut dihubungkan dengan salah satu tujuan kurban hewan Iduladha yaitu mensucikan diri dan harta orang yang berkurban.
Hewan kurban yang telah selesai dirias akan dibawa menuju ke masjid setempat kemudian disembelih dan daging sapi tersebut akan dihidangkan menjadi olahan makanan yang disantap bersama.
Baca Juga: Tidak Hanya Sate, 5 Olahan Daging Kambing Ini Juga Cocok Dimasak saat Iduladha
2. Tradisi Lawa Pipi di Uli Halawang, Maluku Tengah
Tradisi Lawa Pipi adalah tradisi arak-arakan hewan kurban yang digelar oleh masyarakat Islam di Uli Halawang, Maluku Tengah.
Pemberian sebutan tradisi Lawa Pipi berasal dari dua kata yaitu 'Lawa' yang artinya lari dan 'Pipi' yang artinya kambing.
Sehingga tradisi Lawa Pipi dilakukan dengan mengarak hewan kurban seperti kambing yang dilarikan mengelilingi masjid sebanyak tujuh kali seperti pelaksanaan tawaf sebelum hewan tersebut disembelih.
Ketika mengarak hewan kurban, kambing diletakkan di atas pundak atau dipikul di atas bahu dan hewan kurban yang diarak akan dipayungi serta diselimuti kain putih.
Menurut keyakinan warga di Uli Halawang, tradisi Lawa Pipi tersebut dilakukan untuk mendatangkan keberkahan hidup, meringankan kehidupan, umur panjang, dan diyakini akan dimudahkan untuk berkunjung ke rumah Allah di Mekah.
Pelaksanaan tradisi Lawa Pipi dilakukan sehari setelah Idul Adha.
Nah, itulah tradisi Iduladha di Indonesia yang dilakukan ketika Hari Raya Idul adha tiba dan identik dengan hewan kurban.
Coba Jawab! |
Apa keunikan tradisi Manten Sapi di Pasuruan, Jawa Timur? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!