Pasuruan memiliki tradisi Manten Sapi yang dilakukan ketika Iduladha.
Tradisi Manten Sapi ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan kepada hewan kurban yang akan disembelih.
Uniknya, hewan kurban yang mengikuti tradisi Manten Sapi akan dirias seperti pengantin.
Selain itu, hewan tersebut akan dikalungkan serban, sajadah, dan bunga tujuh rupa dalam kain kafan.
Pemilihan kain kafan tersebut memiliki makna kesucian bagi orang yang berkurban di Hari Raya Idul adha.
Hal tersebut dihubungkan dengan salah satu tujuan kurban hewan Iduladha yaitu mensucikan diri dan harta orang yang berkurban.
Hewan kurban yang telah selesai dirias akan dibawa menuju ke masjid setempat kemudian disembelih dan daging sapi tersebut akan dihidangkan menjadi olahan makanan yang disantap bersama.
Baca Juga: Tidak Hanya Sate, 5 Olahan Daging Kambing Ini Juga Cocok Dimasak saat Iduladha
2. Tradisi Lawa Pipi di Uli Halawang, Maluku Tengah
Tradisi Lawa Pipi adalah tradisi arak-arakan hewan kurban yang digelar oleh masyarakat Islam di Uli Halawang, Maluku Tengah.
Pemberian sebutan tradisi Lawa Pipi berasal dari dua kata yaitu 'Lawa' yang artinya lari dan 'Pipi' yang artinya kambing.
Sehingga tradisi Lawa Pipi dilakukan dengan mengarak hewan kurban seperti kambing yang dilarikan mengelilingi masjid sebanyak tujuh kali seperti pelaksanaan tawaf sebelum hewan tersebut disembelih.