Tembung Panggandheng: Pengertian, Fungsi, dan Contoh-contohnya

By Jestica Anna, Selasa, 14 Juni 2022 | 13:00 WIB
Dalam bahasa Indonesia, tembung panggandeng disebut dengan konjungsi. (Pixabay)

adjar.id – Adjarian bisa membuat kalimat bahasa Jawa dan menggunakan konjungsi?

Nah, jika diterjemahkan dalam bahasa Jawa, kongjungsi atau kata penghubung disebut dengan tembung panggandheng.

Dalam bahasa Jawa, tembung panggandheng yaiku tembung sing dinggo nggandheng tembung karo tembung, frasa karo frasa, klausa karo klausa, utawa ukara karo ukara.

Artinya, tembung panggandheng adalah tembung yang digunakan untuk menggabungkan kata dengan kata, frasa dengan frasa, klausa dengan klausa, dan kalimat dengan kalimat.

Tembung panggandheng ini merupakan materi yang cukup penting dipelajari jika Adjarian sedang belajar bahasa Jawa.

Sehingga, penyusunan kalimat pun akan lebih tertata dengan rapi dan efektif.

O iya, sama seperti konjungsi dalam bahasa Indonesia, tembung panggandheng juga memiliki dua fungsi berdasarkan dengan jenis kalimat atau klausanya.

Setelah memahami pengertiannya, simak fungsi dan contoh tembung panggandheng di bawah ini, yuk!

“Dalam bahasa Indonesia, tembung panggandheng disebut dengan konjungsi atau kata penghubung.”

Baca Juga: Tembung Rangkep: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Contoh-contohnya

Fungsi Tembung Panggandheng

Dalam bahasa Jawa, tembung panggandheng atau konjungsi dibedakan menjadi dua jenis, yaitu kata konjungsi yang menggabungkan kalimat setara dan konjungsi yang menghubungkan kalimat bertingkat.