adjar.id – Kekerabatan termasuk sebagai salah satu konsep-konsep penting dalam kelompok sosial.
Dalam kehidupan masyarakat, hadirnya suatu kelompok sosial bisa memberikan sarana untuk bersosialisasi.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai bentuk kelompok kekerabatan menurut G.P. Murdock yang menjadi materi sosiologi kelas 11 SMA.
O iya, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kekerabatan adalah perihal berkerabat.
Sementara itu berkerabat adalah mempunyai hubungan keluarga.
Jadi, kekerabatan dapat dikatakan seperti sebuah hubungan yang masih memiliki keterikatan sebagai keluarga, Adjarian.
Adanya kekerabatan ini menjadi salah satu kelompok sosial yang tumbuh di dalam keluarga secara luas.
Yuk, kita simak penjelasan mengenai bentuk kelompok kekerabatan menurut G.P. Murdock berikut ini!
“Kekerabatan memiliki hubungan individu ke kelompok sosial, peran, silsilah, dan kategori.”
Baca Juga: Jawab Soal Prinsip-Prinsip Kekerabatan dalam Kelompok Sosial
Bentuk Kelompok Kekerabatan
Seorang antropologi, G.P. Murdock membagi kelompok-kelompok kekerabatan menjadi tiga bentuk, yaitu:
1. Kelompok Kekerabatan Korporasi
Kelompok kekerabatan korporasi memiliki jumlah anggota kelompok yang relatif kecil, Adjarian.
Para anggotanya masih saling bergaul dan mengenal antarsesasamanya, melakukan aktivitas kelompok, serta memiliki suatu sistem hak dan kewajiban yang mengatur interaksinya.
Aktivitas yang dilakukan dalam kelompok ini dilakukan secara terus-menerus.
Nah, kelompok kekerabatan bentuk ini terdapat hampir di seluruh masyarakat, lo.
Di Indonesia sendiri sebutan untuk kelompok kekerabatan korporasi ini sangat beragam, di antaranya kaum (Minangkabau), kuren (Bali), sara dapur (Gayo), dan lain sebagainya.
“Jumlah anggota kelompok kekerabatan korporasi masih relatif kecil.”
Baca Juga: Apa Fungsi Penelitian Sosiologi dalam Sebuah Kelompok Sosial?
2. Kelompok Kekerabatan Kadangkala
Kelompok kekerabatan kadangkala atau occasional kingroups bersimat sementara dan tidak tetap.
Sementara jumlah anggotanya relatif lebih besar tidak lagi bergaul secara terus-menerus, Adjarian.
Jadi, para anggotanya akan berkumpul jika ada kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya gotong royong, mengadakan perayaan, dan lain sebagainya.
Nah, di Indonesia beberapa suku menggambarkan kelompok kekerabatan ini dengan istilah yang beragam, misalnya golongan (Sunda), famili (Minahasa, Ambon), dan sanak sadulur (Jawa).
3. Kelompok Kekerabatan yang Melambang Kesatuan Adat
Kelompok kekerabatan bentuk ini memiliki anggota yang sangat banyak.
Sehingga, di antara mereka tidak saling mengenal dan tidak memiliki hubungan pergaulan secara terus-menerus.
Akan tetapi, para anggota kelompok ini tetap menyadari bahwa dirinya adalah bagian dari satu-kesatuan yang berdasarkan lambang adat tertentu.
Baca Juga: Dampak Perubahan bagi Kelompok Sosial di Indonesia
Contoh kelompok kekerabatan ini adalah paroh masyarakat dan klan besar.
Nah, anggota dari klan besar adalah keturunan seorang nenek moyang, baik secara matrilineal atau patrilineal yang sudah melewati berpuluh-puluh angkatan.
Keterikatan dari kelompok kekeraban ini adalah adanya tanda-tanda lahir, seperti nama klan, lambang totem, dan dongeng-dongeng suci.
Nah, itulah Adjarian, tiga bentuk kelompok kekerabatan menurut G.P. Murdock yang salah satunya adalah kelompok kekerabatan korporasi.
Sekarang jawab pertanyaan ini, yuk!
Pertanyaan |
Apa itu kelompok kekerabatan korporasi? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |