adjar.id - Apa Adjarian tahu apa yang dimaksud dengan makna gramatikal?
Makna gramatikal adalah makna kata yang timbul dikarenakan tata bahasa dalam bahasa Indonesia.
Misalnya seperti komposisi, proses afiksasi, dan reduplikasi.
Contohnya kata 'lapang' memiliki arti lebar atau luas.
Nah, jika kita meletakkan kata tersebut pada sebuah kalimat maka akan memiliki arti yang berbeda.
Dengan kata lain, makna gramatikal merupakan proses melekatnya bentuk kata atau morfem yang satu dengan bentuk yang lain.
Suatu kalimat efektif harus memenuhi unsur gramatikal yaitu unsur subjek (S), predikat (P), objek (O), keterangan (K).
Selain itu, juga terdapat beberapa jenis makna gramatikal yang bisa kita pelajari.
Apa saja ya? Yuk, kita simak penjelasan mengenai pengertian makna gramatikal dan jenis-jenisnya di bawah ini!
Baca Juga: Apa Itu Perluasan Makna?
Pengertian Makna Gramatikal
Berbeda dengan makna leksikon, makna gramatikal adalah makna kata yang timbul setelah dihubungkan dengan kalimat.
Jadi, kalimat berfungsi sebagai satuan kebahasaan yang memunculkan suatu makna gramatikal dari sebuah kata.
Makna gramatikal terjadi akibat adanya afiksasi atau imbuhan, reduplikasi atau pengulangan kata, komposisi, pembentukan frasa, klausa, dan kalimat.
O iya, makna gramatikal kerap disebut sebagai hubungan intrabahasa, Adjrian.
Hal tersebut karena berkaitan dengan satuan bahasa lainnya dan berbeda dengan makna leksikon yang independen, makna gramatikal tidak dapat berdiri sendiri.
Jenis-Jenis Makna Gramatikal
Makna gramatikal dikelompokan menjadi delapan kelompok, yaitu:
1. Parafrasa
Baca Juga: 4 Jenis Makna Kata: Leksikal, Gramatikal, Denotatif, Konotatif
Parafrasa disebut juga makna sepadan. Dalam parafrasa, makna gramatikal tidak menghilangkan makna leksikal.
Contoh: Ridho merupakan anak tunggal. Kalimat tersebut setara dengan: Ridho tidak memiliki saudara kandung.
2. Entailmen
Entailmen adalah makna yang terbentuk karena hubungan dengan makna yang lain. Dari satu makna kita bisa menyimpulkan makna lainnya yang saling berhubungan.
Contohnya: Tini sedang mengerjakan skripsi.
Kalimat di atas memiliki makna lain, yaitu Tini merupakan seorang mahasiswa.
3. Praanggapan
Makna dari praanggapan didapat berdasarkan suatu asumsi atau anggapan belaka.
Contohnya: Yeni memakai kacamata, pasti ia gemar membaca.
Baca Juga: Pengertian Makna Kata dan Jenis-Jenisnya
4. Kontradiksi
Dalam kalimat ini, terdapat makna yang saling bertentangan.
Contohnya: Toko di sebelah rumahku buka setiap hari kecuali hari Jumat dan Minggu.
5. Tautologi
Sebuah makna yang memiliki pengulangan gagasan atau kata yang tidak perlu.
Contoh: Ibu guru telah masuk ke dalam kelas.
Karena "masuk" pasti "ke dalam" maka kita tidak perlu menggunakan keduanya.
6. Inkonsistensi
Makna kata di sini tidak selaras dengan objek yang dianalogikan, sebab makna kata tersebut tidak sebanding atau timpang.
Baca Juga: Jenis dan Contoh Makna Kata
Contoh: Anak kelas 2 SMA itu merasa jauh lebih pintar dari anak kelas 2 SD.
7. Anomali
Makna anomali adalah makna yang menyimpang dan tidak dapat diterima secara umum serta makna ini juga dianggap tidak logis.
Contoh: Laki-laki itu melahirkan.
8. Ambigu
Makna ambigu ini dapat memiliki tafsir yang beragam. Jadi satu orang dan orang lainnya bisa membayangkan hal berbeda ketika membaca atau mendengar kalimat yang ambigu ini.
Makna ambigu itu kabur. Contohnya: Vivi suka makan dengan ikan.
Dari kalimat tersebut dapat ditangkap bahwa ikan merupakan makanan favorit Vivi, tapi bisa juga ditangkap bahwa Vivi senang makan bersama ikan.
Nah Adjarian, itulah pengertian makna gramatikal dan jenis-jenisnya, salah satu jenisnya adalah parafrasa.
Baca Juga: Makna Kata: Pengertian, Jenis, dan Contoh