Dalam bahasa Indonesia, ukara lamba disebut dengan kalimat tunggal.
Sesuai dengan namanya, kalimat tunggal hanya memiliki satu gagasan atau ide di dalamnya.
Sebuah ukara lamba atau kalimat tunggal bahasa Jawa tersusun dari satu jejer (subjek) dan satu wasesa (predikat) saja.
O iya, tak jarang juga lesan (objek) dan katrangan (keterangan) ditambahkan sebagai pelengkap kalimat.
Contoh ukara lamba:
- Wisnu nulis layang.
(Wisnu menulis surat)
Baca Juga: Pengertian Kalimat Perintah Ukara Pakon dalam Bahasa Jawa dan Jenisnya
Wisnu = Jejer
Nulis = Wasesa
Layang = Lesan
- Ibu masak ing dapur.
(Ibu memasak di dapur.)
Ibu = Jejer