Jenis-Jenis Akun Rill dalam Pencatatan Transaksi Keuangan

By Nabil Adlani, Rabu, 18 Mei 2022 | 08:00 WIB
Akun rill menjadi salah satu komponen penting dalam pencatatan transaksi keuangan. (unsplash/Headway)

adjar.id – Adjarian, sudah tahu jenis-jenis akun rill?

Pencatatan transaksi keuangan harus menggunakan akun dan sesuai dengan mekanisme yang benar.

Akun adalah suatu formulir atau alat yang digunakan untuk mencatat penambahan dan pengurangan aktiva, kewajiban, modal, pendapatan, dan beban.

Selain itu formulir itu juga digunakan untuk menggolongkan transaksi-transaksi yang sejenis.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai berbagai jenis akun rill dalam suatu pencatatan transaksi keuangan yang menjadi materi ekonomi kelas 11 SMA.

O iya, pencatatan suatu transaksi digolongkan sesuai dengan kelompoknya, Adjarian.

Tujuannya agar dibuat ringkasan untuk disajikan dalam sebuah laporan keuangan.

Yuk, kita simak pembahasan mengenai jenis-jenis akun rill dalam pencatatan transaksi keuangan berikut ini!

“Sebuah transaksi keuangan harus menggunakan akun dan sesuai dengan mekanisme yang sudah ditentukan.”

Baca Juga: Mengenal Jurnal Umum dan Jurnal Khusus, Materi Ekonomi Kelas 12 SMA

Jenis-Jenis Akun Rill 

Berikut ini jenis-jenis akun rill dalam sebuah pencatatan transaksi keuangan yang terbagi ke dalam tiga kelompok, yaitu:

1. Aktiva

Aktiva terdiri dari empat unsur penting, yaitu:

Aktiva lancar yaitu uang tunai yang dimiliki perusahaan dan aktiva yang diharapkan mudah untuk dicarikan menjadi uang tunai.

Aktiva lancar ini terdiri atas kas, wesel tagih, surat berharga, persediaan barang dagang, piutang usaha, perlengkapan, dan beban dibayar di muka.

Investasi adalah bentuk penyertaan jangka panjang yang tujuannya untuk menguasai perusahaan dan tidak dijual dalam waktu dekat.

Baca Juga: Pihak-Pihak Pemakai Informasi Akuntasi Keuangan dan Kepentingannya

Contoh investasi yaitu investasi dalam saham, investasi berupa tanah, dan investasi dalam obligasi.

Aktiva tetap berwujud adalah aktiva yang wujud fisiknya terlihat dan digunakan oleh perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasinya.

Masa manfaat dari aktivasi tetap berwujud ini adalah lebih dari satu tahun atau satu periode akuntasi.

Contoh aktiva tetap di antaranya tanah, bangunan, dan peralatan.

Aktiva tetap tidak berwujud adalah aktiva yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntasi tetapi wujud fisiknya tidak bisa dilihat.

Contoh aktiva tetap tidak berwujud di antaranya hak paten, hak cipta, goodwill, dan merek dagang.

“Aktiva dalam pencatatan transaksi keuangan terbagi menjadi empat, salah satunya adalah aktiva lancar.”

Baca Juga: Pihak-Pihak Ekstern yang Membutuhkan Informasi Akuntansi

2. Kewajiban

Unsur-unsur kewajiban terdiri atas dua jenis, yaitu:

Kewajiban lancar adalah kewajiban perusahaan kepada pihak lain yang jangka waktu pelunasannya kurang dari satu tahun.

Contoh kewajiban lancar di antaranya wesel bayar dan utang usaha.

Kewajiban jangka panjang adalah kewajiban perusahaan pada pihak lain yang jangka waktu pelunasannya lebih dari satu tahun.

Contoh kewajiban jangka panjang di antaranya utang bank jangka panjang dan utang hipotek.

“Unsur-unsur kewajiban terbagi menjadi kewajiban lancar dan kewajiban jangka panjang.”

Baca Juga: Spesialisasi Bidang-Bidang Akuntansi dalam Ekonomi

3. Modal

Modal adalah tuntutan atau hak pemilik dalam suatu perusahaan sebagai akibat adanya modal pokok yang diserahkan untuk memulai usaha. Modal ini terdiri dari dua jenis, yaitu:

Pendapatan adalah hasil yang didapatkan perusahaan dari penjuangan barang dagangan kepada pelanggan.

Beban adalah pengorbanan ekonomis untuk mendapatkan barang, jasa, atau fasilitas yang digunakan agar bisa menghasilkan pendapatan dalam periode akuntansi berjalan.

Nah, itu tadi Adjarian, jenis-jenis akun rill dalam pencatatan transaksi keuangan yang terbagi menjadi tiga kelompok.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

Pertanyaan

Apa saja yang termasuk sebagai unsur penting aktiva?

Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3.