3 Risiko Kesehatan Akibat Makan dengan Posisi Tiduran

By Aldita Prafitasari, Sabtu, 30 April 2022 | 20:00 WIB
Makan sambil tiduran dapat beresiko meningkatkan asam lambung. (Pexels.com)

adjar.id - Apakah Adjarian pernah makan dengan posisi tiduran?

Biasanya, orang yang sedang menonton TV atau sedang membaca buku yang melakukan hal tersebut.

Meski terlihat nyaman, tapi ternyata makan dengan posisi tersebut dapat meningkatkan risiko kesehatan.

Makan dengan posisi tiduran dapat mengakibatkan melambatnya pergerakan dan proses pencernaan.

Selain itu, asam lambung juga lebih mudah naik dan menyebabkan kembung, mual, dan sakit perut.

Apalagi jika makanan berjatuhan di kasur, semut bisa berdatangan dan mengigit Adjarian saat tidur.

Jika sering melakukan hal ini, sebaiknya dikurangi dan dihindari dari sekarang, ya.

Nah, apalagi risiko kesehatan lainnya akibat makan dengan posisi tiduran?

Yuk, kita simak bersama!

Baca Juga: Apa Saja Kandungan dan Bahaya Mengonsumsi Mi Instan Secara Berlebihan?

Risiko Kesehatan Akibat Makan dengan Posisi Tiduran

1. Menyebabkan Naiknya Asam Lambung

Naiknya asam lambung dalam tubuh bukan hanya disebabkan oleh pola makan atau makanan yang kita konsumsi saja, tapi juga dipengaruhi oleh makan sambil tiduran.

Asam lambung yang naik disebut juga sebagai refluks asam lambung atau GERD, yang menyebabkan munculnya rasa asam di mulut serta rasa terbakar di bagian dada.

GERD ternyata dipengaruhi juga oleh gravitasi, lo, Adjarian.

Hal ini disebabkan karena di antara kerongkongan sampai lambung ada sebuah klep atau penutup yang berfungsi mengatur lalu lintas makanan dan kerja klep untuk mengatur lalu lintas pergerakan makanan ini dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

Saat Adjarian menelan makanan sambil tiduran, maka gaya gravitasi akan melonggarkan klep yang menyebabkan asam makanan yang sudah tercerna dan masuk ke dalam perut bisa mengalir kembali ke kerongkongan.

Nah, asam lambung tadi akan mengikis lapisan lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka yang sakit sehingga kita mengalami kesulitan saat mencoba menelan.

Tidak hanya menyebabkan kesulitan menelan, asam lambung yang kembali ke kerongkongan juga bisa menyebar sampai ke saluran pernapasan dan organ telinga, hidung, tenggorokan atau THT, lo.

Baca Juga: Berapa Jeda Waktu Ideal antara Makan dan Tidur? Ini Penjelasannya

2. Menyebabkan Tersedak

Makan dalam posisi tiduran dapat membuat kita tersedak. (Pexels.com)

Sebelum masuk ke saluran pencernaan, makanan harus melalui tenggorokan dulu, Adjarian.

Nah, di tenggorokan terdapat dua saluran, yaitu saluran untuk pernapasan dan saluran untuk pencernaan yang dipisahkan katup bernama epiglotis.

Saat kita harus menelan makanan, maka saluran untuk pernapasan akan tertutup, sehingga makanan tidak akan salah masuk ke saluran pernapasan.

Namun bisa saja makanan salah masuk ke dalam saluran pernapasan di tenggorokan karena berbagai faktor, nih.

Saat makanan salah masuk ke dalam saluran pernapasan, hal ini menyebabkan kita bisa tersedak.

Salah satu faktor yang menyebabkan kita menjadi tersedak adalah karena posisi tubuh yang tidak tepat ketika sedang makan, misalnya tiduran atau berbaring saat sedang makan dan menelan sesuatu.

Ketika kita menelan sesuatu sambil berbaring, maka besar kemungkinan makanan akan salah masuk ke dalam tenggorokan bagian saluran pernapasan.

Selain itu, tersedak ketika makan sambil tiduran juga bisa terjadi karena asam lambung yang naik dan mendorong zat asam makanan di lambung kembali ke tenggorokan dan menyumbat saluran pernapasan.

Baca Juga: Dijamin Enak dan Bergizi, Inilah Resep Fuyunghai yang Praktis Dibuat

3. Perut Menjadi Terasa Begah atau Tidak Nyaman

Posisi atau postur tubuh kita ketika makan sangat memengaruhi sebaik apa makanan yang kita konsumsi bisa dicerna.

Proses pencernaan makanan biasanya akan diatur dengan hati-hati oleh tubuh. Misalnya saat duduk, perut bagian atas akan mengembang untuk menyesuaikan diri dengan jumlah makanan yang masuk.

Nah, setelah sampai di lambung, katup otot lambung akan mengendalikan aliran makanan dengan membiarkan sejumlah kecil makanan masuk ke dalam usus kecil sebagai sebuah tes.

Setelah tes dilakukan, tubuh kemudian bisa mengendalikan seberapa cepat sisa makanan di lambung mengalir menuju usus.

Kecepatan kerja sistem pencernaan kita juga dipengaruhi atau tergantung oleh isi perut, yaitu kalau berisi air, maka cepat dicerna.

Sedangkan makanan berlemak membutuhkan waktu lama untuk dicerna.

Makan sambil tiduran ternyata memperlambat pergerakan makanan menuju lambung setelah ditelan, sehingga menyebabkan makanan menumpuk dan menyebabkan sistem pencernaan bekerja lebih lambat.

Oleh, karena mendapat banyak tekanan, sistem pencernaan membuat dinding perut menjadi kaku, yang berakibat pada meningkatnya tekanan di perut bagian bawah.

Baca Juga: Mengenal 10 Macam Gangguan Pencernaan Pada Manusia Akibat Pola Makan

Akibatnya, tekanan yang besar tadi mendorong makanan dan mendesak gerbang katup lambung sehingga membuat adanya kebocoran dari makanan yang digunakan untuk tes pada saat awal makan.

Banyaknya jumlah makanan yang diterima usus dalam perut kita kemudian membuat perut terasa begah atau penuh dan tidak nyaman, Adjarian.

Nah, itulah dia tiga risiko kesehatan yang bisa kita alami jika kita maka dalam posisi tiduran.

Jika Adjarian sering melakukan hal ini, lebih baik dikurangi dan dihindari, ya!

Penulis: (Tyas Wening, Aldita Prafitasari)

Tonton video di bawah ini, yuk!