3 Risiko Kesehatan Akibat Makan dengan Posisi Tiduran

By Aldita Prafitasari, Sabtu, 30 April 2022 | 20:00 WIB
Makan sambil tiduran dapat beresiko meningkatkan asam lambung. (Pexels.com)

Naiknya asam lambung dalam tubuh bukan hanya disebabkan oleh pola makan atau makanan yang kita konsumsi saja, tapi juga dipengaruhi oleh makan sambil tiduran.

Asam lambung yang naik disebut juga sebagai refluks asam lambung atau GERD, yang menyebabkan munculnya rasa asam di mulut serta rasa terbakar di bagian dada.

GERD ternyata dipengaruhi juga oleh gravitasi, lo, Adjarian.

Hal ini disebabkan karena di antara kerongkongan sampai lambung ada sebuah klep atau penutup yang berfungsi mengatur lalu lintas makanan dan kerja klep untuk mengatur lalu lintas pergerakan makanan ini dipengaruhi oleh gaya gravitasi.

Saat Adjarian menelan makanan sambil tiduran, maka gaya gravitasi akan melonggarkan klep yang menyebabkan asam makanan yang sudah tercerna dan masuk ke dalam perut bisa mengalir kembali ke kerongkongan.

Nah, asam lambung tadi akan mengikis lapisan lapisan dinding kerongkongan dan menyebabkan luka yang sakit sehingga kita mengalami kesulitan saat mencoba menelan.

Tidak hanya menyebabkan kesulitan menelan, asam lambung yang kembali ke kerongkongan juga bisa menyebar sampai ke saluran pernapasan dan organ telinga, hidung, tenggorokan atau THT, lo.

Baca Juga: Berapa Jeda Waktu Ideal antara Makan dan Tidur? Ini Penjelasannya

2. Menyebabkan Tersedak

Makan dalam posisi tiduran dapat membuat kita tersedak. (Pexels.com)

Sebelum masuk ke saluran pencernaan, makanan harus melalui tenggorokan dulu, Adjarian.

Nah, di tenggorokan terdapat dua saluran, yaitu saluran untuk pernapasan dan saluran untuk pencernaan yang dipisahkan katup bernama epiglotis.