adjar.id – Apakah Adjarian tahu lirik dan makna lagu dolanan Jawa berjudul Sluku-Sluku Bathok?
Lagu Sluku-Sluku Bathok merupakan salah satu judul lagu dolanan yang berasal dari tanah Jawa.
Sesuai dengan namanya, lagu ini banyak dilantunkan oleh anak-anak ketika sedang “dolanan” atau bermain.
Meskipun liriknya terdengar sederhana dan ceria, ternyata lirik lagu Sluku-Sluku Bathok mengandung unsur religius, lo.
Yap, lagu dolanan satu ini diciptakan oleh salah satu Wali Songo, yaitu Sunan Kalijaga.
Sunan Kalijaga memang banyak menciptakan hasil karya seni yang kemudian menyokong pembangunan budaya masyarakat Jawa.
Lagu ini digunakan Sunan Kalijaga sebagai media penyebaran agama Islam pada masa itu.
Supaya mudah diterima untuk semua kalangan dan tidak terkesan menggurui, salah satu pendekatan yang digunakan adalah melalui lagu dolanan ini.
Langsung saja kita simak lirik dan maknanya, yuk!
Baca Juga: Tembang Dolanan Jawa: Pengertian, Jenis-Jenis, dan Ciri-cirinya
Lirik Lagu Dolanan Jawa Sluku-Sluku Bathok
Sluku-sluku bathok
Bathoke ela-elo
Si Romo menyang Solo
Oleh-olehe payung mutho
Mak jenthit lolo loba
Wong mati ora obah
Yen obah medeni bocah
Yen urip goleko duit
Baca Juga: Makna Lagu Gundul-Gundul Pacul, Tembang Dolanan dari Jawa Tengah
Terjemahan Lagu Dolanan Sluku-Sluku Bathok
Ayun-ayun kepala
Kepalanya geleng-geleng
Bapak pergi ke Solo
Oleh-olehnya payung mutha
Tiba-tiba bergerak
Orang meninggal tidak bergerak
Kalau bergerak menakuti orang
Kalau hidup carilah uang
Baca Juga: Lirik, Terjemahan, dan Makna Lagu atau Tembang Dolanan Jawa Kidang Talun
Makna Lagu Sluku-Sluku Bathok
Nah, setelah membaca liriknya, terdengar sederhana dan cocok untuk dinyanyikan saat bermain, kan?
Namun, di balik itu, ternyata lirik lagu dolanan satu ini mengandung nilai religius yang dapat dijadikan amanat hidup.
1. Sluku-sluku bathok
Lirik tersebut mengandung nasihat bahwa hidup tak hanya dihabiskan untuk bekerja. Terkadang kita butuh mengistirahatkan bathok (kepala).
Hal tersebut bertujuan supaya pikiran, jiwa, dan raga kita dapat kembali maksimal dalam bekerja.
2. Bathoke ela elo
Kata “ela elo” pada lirik tersebut ternyata mengandung makna lafaz zikir “Laa Ilaaha Ilallah”, lo.
Artinya, dengan berzikir kepada Allah, hati kita akan menjadi lebih tenang dan tenteram dalam menjalani kehidupan.
Baca Juga: Lirik, Terjemahan, dan Makna Tembang atau Lagu Dolanan Jawa Jaranan
3. Si Romo menyang Solo
Jika diartikan secara harfiah, kalimat tersebut memang bermakna “Si bapak pergi ke Solo”.
Namun, saat diinterpretasikan lebih dalam, lirik ini bermakna “siram” yang berarti mandi atau bersuci, “menyang” yang artinya menuju, dan Solo yang dimaknai dengan salat.
Secara keseluruhan, lirik tersebut meminta kita untuk menyucikan diri untuk mendirikan salat.
4. Oleh-olehe payung mutha
Nah, lanjutannya, dengan berzikir “ela elo” dan melaksanakan salat, kita akan mendapatkan “payung” atau perlindungan dari Allah.
5. Mak jenthit lolo lobah
Lirik tersebut mengingatkan manusia bahwa waktu berpulang untuk selamanya datangnya tiba-tiba, tak bisa dimajukan, tak bisa pula dimundurkan.
Oleh karena itu, hendaknya kita selalu mendekatkan diri kepada-Nya.
Baca Juga: Lirik, Terjemahan, dan Makna Lagu Dolanan Jawa Tengah Gajah-Gajah
6. Wong mati ora obah
Saat takdir tersebut datang, kita sudah tidak bisa apa-apa. Sudah tidak bisa berzikir, melaksanakan salat, ataupun beramal.
7. Yen obah medeni bocah
Banyak yang ingin kembali diberikan kesempatan untuk kembali ke dunia dan melaksanakan perintah-Nya, tetapi sudah terlambat.
Jika dihidupkan kembali, tentu akan menakuti anak-anak, kan?
8. Yen urip goleko duit
Nah, lirik satu ini memberikan nasihat kepada kita untuk memanfaatkan kesempatan sebaik mungkin.
Selagi masih hidup, carilah amal sebanyak mungkin supaya tidak menyesal di kemudian hari.
Adjarian, itulah lirik, terjemahan, dan makna lagu dolanan Jawa Sluku-Sluku Bathok.
Baca Juga: Lirik, Terjemahan, dan Makna Tembang atau Lagu Dolanan Jawa Prau Layar
Simak video berikut, yuk!