Kandungan nutrisi tersebut merupakan komponen diet sehat bagi penderita diabetes untuk membantu mengontrol kadar gula darah.
Selain itu terdapat alat yang disebut beban glikemik.
Alat ini dapat menghitung kandungan karbohidrat dalam satu porsi makan dan menghitung indeks glikemik.
Indeks glikemik adalah indikator cepat atau lambatnya unsur karbohidrat dalam bahan pangan yang menyebabkan meningkatnya kadar gula darah dalam tubuh, Adjarian.
Sehingga, penderita diabetes yang melihat indeks glikemik dapat memperkirakan seberapa besar suatu makanan meningkatkan kadar gula darah mereka.
Nah, menurut Food for the Brain, labu tidak menyebabkan lonjakan gula darah karena memiliki beban glikemik yang rendah.
Labu juga dapat meningkatkan produksi insulin yang membantu mengatur gula darah, lo.
Baca Juga: Obesitas Memicu Diabetes Tipe 2 pada Anak, Kenali Gejala dan Pencegahannya
O iya, sebaiknya penderita diabetes mengonsumsi labu yang segar dibandingkan labu kalengan.
Sebab, labu yang segar memiliki nutrisi lebih banyak dibandingkan labu yang sudah dikemas di dalam kaleng, Adjarian.
Perlu diingat bahwa penderita diabetes tetap tidak boleh mengonsumsi labu kuning dalam jumlah yang berlebihan.
Sebab, segala sesuatu yang berlebihan tidak akan baik bagi kesehatan.