Contoh Penyajian Fakta dan Opini dalam Teks Artikel Argumentasi

By Jestica Anna, Minggu, 20 Maret 2022 | 16:40 WIB
Teka artikel umumnya mengandung fakta dan opini. (Piqsels)

adjar.id – Pernahkah Adjarian mencari fakta dan opini dalam suatu teks artikel?

Teks artikel merupakan karangan yang berisi fakta dan opini yang dibuat untuk dipublikasikan di media cetak atau media daring.

Penulisan teks ini bertujuan untuk menyampaikan serta meyakinkan gagasan dilengkapi data dan fakta dalam bentuk tulisan.

Nah, karena bertujuan untuk meyakinkan gagasan, teks artikel harus memuat opini-opini penulis yang didukung oleh data dan fakta.

Sudah tahu perbedaan fakta dan opini, kan?

Yap, betul sekali. Fakta adalah keadaan atau peristiwa yang benar-benar terjadi di kehidupan nyata. Kebenarannya sudah terbukti dan terverifikasi, Adjarian.

Sementara opini baru berupa pendapat, pandangan, gagasan, sikap, atau solusi penulis yang sedang dibahas dalam artikel tersebut.

Nah, di bawah ini ada contoh fakta dan opini dalam teks artikel. Simak, yuk!

“Teks artikel merupakan karangan yang berisi fakta dan opini yang dibuat untuk dipublikasikan di berbagai media.”

Baca Juga: Pengertian Artikel Opini dan Unsur Kebahasaan Artikel Opini

Contoh Fakta dan Opini dalam Sebuah Teks Artikel

Efektifkah Pencabutan HET untuk Mengatasi Kelangkaan Minyak Goreng?

Diketahui pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan memberikan subsidi bagi minyak goreng curah.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto usai melakukan Rapat Terbatas (Ratas) mengenai kebijakan distribusi dan harga minyak goreng, Selasa (15/3/20222).

Sebelumnya, HET minyak goreng ditetapkan antara Rp13.500 sampai dengan Rp14.000 per liter mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06 Tahun 2022.

Akan tetapi, aturan tersebut justru membuat keberadaan minyak goreng menjadi langka sehingga harganya melebihi ketentuan HET.

Kelangkaan tersebut akhirnya membuat pemerintah mencabut HET. Kini, peemrintah menerapkan aturan harga minyak goreng berdasarkan mekanisme pasar.

Airlangga Hartanto menyampaikan, pemerintah juga akan memberikan subsidi terhadap harga minyak goreng curah sebesar Rp14.000.

Adapun dana subsidi minyak goreng curah akan berbasis pada dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Baca Juga: Contoh Teks Artikel tentang COVID-19 Varian Omicron

Namun demikian, efektifkah kebijakan baru tersebut dalam mengatasi kelangkaan minyak goreng?

Eddy Junarsin, Pakar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), mengatakan kelangkaan minyak goreng akan menghilang seiring dengan dicabutnya HET.

Walaupun demikian, aturan harga minyak goreng yang mengikuti mekanisme pasar dikhawatirkan akan membuat harga bahan pangan tersebut melambung naik.

Selain kenaikan harga minyak goreng kemasan, jumlah minyak goreng curah yang disubsidi oleh pemerintah juga dikhawatirkan akan mengalami keterbatasan.

Di samping itu, pencabutan HET juga dikhawatirkan dapat memicu naiknya harga minyak saat bulan Ramadan nanti.

”Opini merupakan pendapat penulis tentang suatu topik yang dibahas, umumnya penulis akan menyertakan fakta dan data untuk mendukung opininya.”

Penyajian Fakta

Adjarian, perlu diingat bahwa fakta adalah suatu hal yang dapat dibuktikan kebenarannya.

Lalu, bagaimana cara pembuktian kebenaran fakta?

Baca Juga: Pengertian Artikel Opini: Menyajikan Gagasan Melalui Artikel

Nah, biasanya fakta akan didasarkan pendapat seorang ahli, tokoh terkenal, dan juga narasumber, atau bisa juga didasarkan pada suatu data.

Mari kita cari fakta-fakta pada teks di atas.

1. Diketahui pemerintah mencabut aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) dan memberikan subsidi bagi minyak goreng curah. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto.

2. HET minyak goreng ditetapkan antara Rp13.500 sampai dengan Rp14.000 per liter mengacu pada Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 06 Tahun 2022.

3. Airlangga Hartanto menyampaikan, pemerintah juga akan memberikan subsidi terhadap harga minyak goreng curah sebesar Rp.14.000.

4. Eddy Junarsin, Pakar Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM), mengatakan kelangkaan minyak goreng akan menghilang seiring dengan dicabutnya HET.

5. Adapun dana subsidi minyak goreng curah akan berbasis pada dana Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS).

Dari data di atas sudah sangat jelas, ya, Adjarian. Fakta-fakta di atas di antaranya disampaikan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto, Pakar Ekonomi UGM Eddy Junarsin, dan berdasarkan data dari Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag).

“Fakta merupakan peristiwa yang benar-benar terjadi di kehidupan nyata. Kebenarannya sudah terbukti dan terverifikasi.”

Baca Juga: Contoh Teks Eksplanasi tentang Penyebab Kelangkaan Minyak Goreng

Penyajian Opini

Nah, kalau opini ini berupa gagasan penulis yang belum terbukti kebenarannya. Namun, dalam teks artikel umumnya penulis akan mendukung opininya dengan segenap fakta dan data.

Yuk, kita pilah opini dalam teks artikel tersebut!

1. Akan tetapi, aturan tersebut justru membuat keberadaan minyak goreng menjadi langka sehingga harganya melebihi ketentuan HET.

- Tidak disertai data kelangkaan

2. Walaupun demikian, aturan harga minyak goreng yang mengikuti mekanisme pasar dikhawatirkan akan membuat harga bahan pangan tersebut melambung naik.

3 .Selain kenaikan harga minyak goreng kemasan, jumlah minyak goreng curah yang disubsidi oleh pemerintah juga dikhawatirkan akan mengalami keterbatasan.

4. Di samping itu, pencabutan HET juga dikhawatirkan dapat memicu naiknya harga minyak saat bulan Ramadhan nanti.

- Semua opini penulis di atas hanya berupa kekhawatiran dan belum terjadi.

Baca Juga: Contoh Teks Persuasi tentang Pentingnya Vaksin Booster COVID-19

Meski begitu, pada paragraf-paragraf lainnya penulis juga menyertakan fakta-fakta (yang sudah kita bahas sebelumnya) sebagai pendukung pendapatnya.

Nah, Adjarian, itulah contoh penyajian fakta dan opini dalam suatu teks opini.

Sekarang coba kita kerjakan soal berikut, yuk!

Pertanyaan
Apa syarat suatu kalimat dapat diklasifikasikan sebagai fakta?
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 3.