Dampak Perubahan bagi Kelompok Sosial di Indonesia

By Nabil Adlani, Senin, 14 Maret 2022 | 12:30 WIB
Indonesia merupakan negara dengan masyarakat multikultural. (unsplash/Ruben Hutabarat)

1. Munculnya Konflik Vertikal

Konflik vertikal adalah konflik yang terjadi antara masyarakat yang satu dengan masyarakat yang lainnya dalam struktur pemerintahan.

Contohnya saat pemerintah mengeluarkan kebijakan akan menaikan harga BBM, saat itu muncuk kondlik vertikal antara pemerintah dan rakyat di berbagai daerah.

Contoh lain lagi ketika muncul UU No. 22 dan 25 Tahun 1999 tentang Otonomi daerah, Adjarian.

Hal ini kemudian memunculkan konflik antara pemerintah daerah dengan pemerintah pusat.

Dalam UU tersebut, setiap daerah berhak untuk mengelola apa yang ada di wilayahnya sendiri, padahal setiap wilayah memiliki keterikatan kebutuhan satu sama lain.

“Adanya UU otonomi daerah menjadikan wilayah atau daerah yang kurang berpotensi menjadi semakin terbatas.”

Baca Juga: Jenis Konflik Sosial yang Terjadi pada Masyarakat Multikultural

2. Munculnya Konflik Horizontal

Konflik horizontal adalah konflik sosial antarpihak yang memiliki kedudukan setara, misalnya konflik antaragama, antargolongan, antarras, dan antarsuku.

Konflik horizontal ini berasal dari adanya perbedaan struktur budaya dan tata nilai yang berkembang sehingga menimbulkan kesenjangan.

Hal inilah yang akhirnya menjadi munculnya perbedaan kepentingan antarpihak, Adjarian.