adjar.id – Penggunaan titik koma dan titik dua dalam bahasa Indonesia sudah diatur dalam Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia atau PUEBI.
PUEBI sendiri hadir menggantikan EYD sebagai bentuk penyempurnaan dari ejaan bahasa Indoensia, Adjarian.
Penyempurnaan ejaan bahasa Indonesia ini ada dalam Peraturan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan No. 50 Tahun 2015.
Hal ini dilakukan untuk menyesuaikan kemajuan teknologi, pengetahuan, dan seni sehingga pamakaian bahasa Indonesia semakin luas di masyarakat.
Termasuk penggunaan tanda baca dalam penulisan yang memegang peran penting dalam penulisan bahasa Indonesia.
Nah, titik koma dan titik dua termasuk ke dalam tanda baca dalam bahasa Indonesia yang keberadaannya sangat penting.
O iya, tanda baca sendiri adalah sebuah simbol yang tidak memiliki hubungan dengan kata, suara, atau frasa dalam suatu bahasa.
Tanda baca ini emiliki peran dalam menunjukkan truktur tulisan, penjedaan, dan intonasi bagi pembaca.
Yuk, kita cari tahu bentuk penggunaan tanda titik koma dan titik dua berikut ini yang juga menjadi materi TWK CPNS.
Baca Juga: Kumpulan Contoh Soal, Jawaban, dan Pembahasan Seputar Tanda Baca
Penggunaan Tanda Titik Koma dan Titik Dua
Berikut beberapa bentuk dari penggunaan tanda baca titik koma dan titik dua, yaitu:
1. Penggunaan Tanda Titik Koma
Penggunaan tanda titik koma terbagi menjadi dua bentuk, yaitu:
- Tanda titik koma digunakan untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara.
Contohnya: Hari semakin sore; pekerjaannya belum juga selesai
- Tanda titik koma bisa digunakan sebagai pengganti kata penghubung untuk memisahkan kalimat setara dalam kalimat majemuk.
Contohnya:
a. Budi bermain di halaman; Ibu menyiram tanaman; ayah membaca koran.
Baca Juga: Materi TWK CPNS Penggunaan Tanda Baca dalam Bahasa Indonesia
b. Ibu memasak di dapur; Adi membaca buku di kamar.
2. Penggunaan Tanda Titik Dua
Penggunaan tanda titik dua terbagi menjadi lima bentuk, yaitu:
- Tanda titik dua digunakan pada akhir suatu pernyataan pelengkap jika diikuti rangkaian atau pemerian.
Contohnya:
a. Hanya ada dua keinginan yang dia mau: meraih juara dan sukses.
b. Pemain bola untuk pertandingan besok menyiapkan: Baju, sepatu, dan kaos kaki
- Tanda titik dua tidak digunakan jika rangkaian atau pemerian merupakan pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contohnya: Ibu kemarin sore belanja gula, beras, daging, dan ikan.
Baca Juga: Materi TWK CPNS Jenis Singkatan dan Akronim dalam Bahasa Indonesia
- Tanda titik dua digunakan dalam teks darama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan.
Contohnya:
Budi: “Aku pulang lebih dulu ya, besok aku harus pergi ke puncak.” (sambil mengambil tasnya)
Ria: “Oke hati-hati di jalan dan selamat bersenang-senang.”
- Tanda titik dua digunakan setalah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.
Tempat: Ruang 510
Hari: Rabu
Waktu: Pukul 09:00 WIB
- Tanda titik dua dipakai dalam bentuk penulisan:
Baca Juga: Materi TWK CPNS Jenis Penulisan Kata dalam Bahasa Indonesia
a. Di antara jilid atau nomor dan halaman
b. Antara bab dan ayat dalam kitab suci
c. Antara judul dan anak judul suatu karangan
d. Nama kota dan penerbit buku acuan dalam karangan
Contohnya:
a. Al-Ikhlas: 2
b. Karangan Masnur Muslich, Tata Bentuk Bahasa Indoensia: Kajian ke Arah Tatabahasa Deskriptif
Nah, itulah tadi Adjarian, penggunaan titik koma dan titik dua dalam penulisan bahasa Indonesia yang menjadi materi TWK CPNS, ya!