Telinga yang Sangat Peka
Telinga manusia sangatlah peka terhadap suara lengkingan dengan frekuensi 2.000 hingga 4.000 Hertz (Hz).
Padahal, saat berbicara, frekuensi suara kita hanya berkisar 85 sampai 255 Hz.
Nah, frekuensi yang tinggi membuat telinga tidak mampu menahan suara dan membuat tubuh mengalami reaksi stres.
Reaksi yang muncul bermacam-macam, Adjarian, bisa berupa jantung yang berdegup kencang, tekanan darah meningkat, atau hantaran listrik pada kulit yang meningkat yang mana menyebabkan tubuh menjadi ngilu dan merinding.
Otak Menjadi Lebih Aktif
Hasil penelitian menunjukkan bahwa suara lengkingan tidak hanya bereaksi ke fisik tubuh kita saja, tetapi juga bereaksi secara emosional.
Baca Juga: Mengapa saat Meletus, Balon Bisa Mengeluarkan Suara yang Keras?
Reaksi emosional tersebut membuat kita merasa kesal dan jengkel.
Makanya tidak heran jika kita menjadi kesal dan jengkel ketika mendengar suara-suara seperti garukan kuku di permukaan yang kasar, mendengar kursi yang diseret di lantai, dan sebagainya yang menghasilkan lengkingan.
Tatkala mendengar suara melengking, ada dua bagian otak yang menjadi lebih aktif, yaitu korteks auditori dan amigdala.