Bikin Ngilu dan Mengganggu, Mengapa Suara Kuku yang Digarukkan ke Tembok Tidak Nyaman Didengar? #AkuBacaAkuTahu

By Rahwiku Mahanani, Senin, 7 Maret 2022 | 19:00 WIB
Suara kuku menggaruk tembok atau dinding terdengar tidak nyaman. (pxhere)

Telinga yang Sangat Peka

Telinga manusia sangatlah peka terhadap suara lengkingan dengan frekuensi 2.000 hingga 4.000 Hertz (Hz).

Padahal, saat berbicara, frekuensi suara kita hanya berkisar 85 sampai 255 Hz.

Nah, frekuensi yang tinggi membuat telinga tidak mampu menahan suara dan membuat tubuh mengalami reaksi stres.

Reaksi yang muncul bermacam-macam, Adjarian, bisa berupa jantung yang berdegup kencang, tekanan darah meningkat, atau hantaran listrik pada kulit yang meningkat yang mana menyebabkan tubuh menjadi ngilu dan merinding.

Otak Menjadi Lebih Aktif

Hasil penelitian menunjukkan bahwa suara lengkingan tidak hanya bereaksi ke fisik tubuh kita saja, tetapi juga bereaksi secara emosional.

Baca Juga: Mengapa saat Meletus, Balon Bisa Mengeluarkan Suara yang Keras?

  

Reaksi emosional tersebut membuat kita merasa kesal dan jengkel.

Makanya tidak heran jika kita menjadi kesal dan jengkel ketika mendengar suara-suara seperti garukan kuku di permukaan yang kasar, mendengar kursi yang diseret di lantai, dan sebagainya yang menghasilkan lengkingan.

Tatkala mendengar suara melengking, ada dua bagian otak yang menjadi lebih aktif, yaitu korteks auditori dan amigdala.