Pengertian dan Jenis-Jenis Tembung Purwakanthi beserta Contohnya

By Jestica Anna, Minggu, 6 Maret 2022 | 11:30 WIB
Tembung purwakanthi merupakan jenis kata yang memperhatikan bentuk vokal dan konsonan. (Unsplash/Aaron Burden)

adjar.id – Pernahkah Adjarian mendengar istilah tembung purwakanthi? Apa yang dimaksud dengan tembung purwakanthi?

Kata “purwakanthi" terbentuk dari dua kata, yakni “purwa” dan “kanthi”.  Kata “purwa” berarti awal, sementara “kanthi” berarti teman atau gandeng.

Nah, secara keseluruhan, purwakanthi adalah susunan kata yang memperhatikan bentuk penggandengan swara (vokal) atau sastra (konsonan) yang disebutkan di awal.

O iya, tembung purwakanthi ini juga termasuk ke dalam salah satu basa rinengga, lo.

Masih ingat jenis-jenis basa rinengga yang sebelumnya sudah pernah kita bahas, kan? Yap! Di antaranya terdapat tembung entar, saroja, paribasan, pepindhan, dan saloka.

Sejak dahulu hingga saat ini masyarakat Jawa masih menggunakan purwakanthi sebagai ungkapan agar lebih ringkas dengan susunan kata yang indah dan mudah diingat.

Nah, setelah memahami pengertiannya, setelah ini kita akan membahas tiga jenis tembung purwakanthi.

Langsung saja kita pelajari bersama, yuk!

Purwakanthi merupakan susuanan kata yang memperhatikan bentuk swara (vokal) dan sastra (konsonan).”

Baca Juga: Contoh Tembung Entar atau Kata Kiasan dan Penggunaannya dalam Kalimat

1. Purwakanthi Guru Swara

Purwakanthi guru swara merupakan jenis tembung purwakanthi yang memiliki persamaan bunyi pada huruf vokalnya (a, i, u, e, o).

Contoh-contoh purwakanthi guru swara:

- Adigang, adigung, adiguna.

- Ana awan, ana pangan

- Ana bungah, ana susah iku wis lumrah 

- Becik ketitik, ala ketara

- Cecak nguntal cagak

"Terdapat tiga jenis tembung purwakanthi, yakni purwakanthi guru swara, puwakanthi guru sastra, dan purwakanthi guru basa."

Baca Juga: Contoh Tembung Saloka, Arti, serta Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

2. Purwakanthi Guru Sastra

Nah, kalau purwakanthi jenis guru sastra merupakan jenis tembung purwakanthi yang memiliki kesamaan huruf konsoanan di awal kata.

Contoh-contoh purwakanthi guru sastra:

- Babat, bibit, bobot, bebet

- Garang nanging garing.

- Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani

- Katula-tula ketali.

- Laras, lurus, leres, laris.

"Tembung purwakanthi termasuk jenis salah satu basa rinengga."

Baca Juga: Contoh Tembung Saroja dan Penggunaannya dalam Kalimat

3. Purwakanthi Guru Basa (Purwakanthi Lumaksita)

Purwakanthi guru basa ditandai dengan adanya kata yang berpindah/berjalan (lumaksita) atau berulang.

Ini artinya, terdapat kata yang disebut di awal, kemudian diulang kembali di bagian selanjutnya, Adjarian.

Contoh-contoh purwakanthi guru basa:

- Kepingin tuku buku, bukune wis entek.

- Nemu kembang, kembange wangi, wangine gawe keblinger.

- Kejaduk tembok, temboke sing warna biru, birune kaya langit.

- Bayem ardha, ardhane ngrasuk busana

- Witing klapa, klapa mudha saumpama

Baca Juga: 9 Contoh Wewaler atau Nasihat Bahasa Jawa dan Artinya

- Carang wreksa, wreksa wilis tanpa patra

- Begja-begjane kang lali, isih begja kang eling lawan waspada

Nah, Adjarian, itulah pengertian dan jenis-jenis tembung purwakanthi beserta contoh-contohnya.

Sekarang, coba kerjakan soal di bawah ini, yuk!

Pertanyaan
Apa yang dimaksud dengan purwakanthi guru sastra? Sebutkan contoh-contohnya!
Petunjuk: Cek halaman 2.