Contoh Tembung Saloka, Arti, serta Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia

By Jestica Anna, Jumat, 4 Maret 2022 | 12:00 WIB
Tembung saloka merupakan ungkapan yang digunakan dalam kesusastraan Jawa. (Pixabay)

adjar.id – Tahukah Adjarian yang dimaksud dengan tembung saloka dalam bahasa Jawa?

Saloka merupakan salah satu bentuk basa rinengga atau gaya bahasa. Beberapa gaya bahasa lainnya sudah kita bahas sebelumnya, termasuk tembung pepindhan, tembung entar, dan tembung saroja.

Tembung saloka sendiri adalah ungkapan dalam bahasa Jawa yang penggunaannya sudah pasti, bermakna konotatif, dan mengandung perumpamaan.

Kenapa dikatakan penggunaannya sudah pasti?

Hal ini dikarenakan ungkapan-ungkapan tembung saloka sudah ada sejak dahulu dalam perkembangan kesusastraan Jawa dan disampaikan secara turun temurun.

Sama seperti bentuk lain basa rinengga, tembung satu ini merupakan wujud bahasa sastra yang dengan sengaja disusun indah untuk tujuan tertentu.

Tembung saloka ini banyak digunakan masyarakat Jawa untuk menjaga perasaan lawan bicara, tetapi pesan yang dimaksud tetap tersampaikan dengan baik.

Nah, kali ini kita akan menyimak contoh-contoh tembung saloka beserta artinya. Langsung saja kita simak bersama, yuk!

“Tembung saloka adalah salah satu bentuk dasri basa rinengga.”

Baca Juga: Contoh Tembung Entar atau Kata Kiasan dan Penggunaannya dalam Kalimat

Contoh-contoh Tembung Saloka dan Artinya

1. Bebek mungsuh mliwis = Wong pinter memungsuhan karo wong pinter, nanging sijine kalah ulet lan trampil.