Klasifikasi Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis

By Nabil Adlani, Rabu, 2 Maret 2022 | 11:30 WIB
Pewilayahan tempat di bumi terbentuk karena berbagai sebab, salah satunya fenomena geografis. (unsplash/JeremyBezanger)

adjar.id – Sudah tahu pewilayahan berdasarkan fenomena geografis?

Pewilayahan suatu tempat bisa dilakukan secara formal ataupun secara fungsional tergantung kesepakatan atau tujuan yang digunakan.

Wilayah formal sendiri adalah wilayah yang dibentuk oleh adanya kesamaan kenampakan, misalnya kesamaan kenampakan dalam hal fisik muka bumi, iklim, dan lain sebagainya.

Sementara wilayah fungsional adalah wilayah yang memiliki pola keragaman dan pada batas tertentu terbentuk suatu kesatuan hubungan dan pola kebergantungan.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai klasifikasi pewilayahan yang didasari oleh fenomena geografis yang menjadi materi geografi kelas 12 SMA.

O iya, wilayah adalah suatu tempat di permukaan bumi yang memiliki karakteristik tententu yang khas, yang membedakan dengan wilayah lain di sekitarnya.

Karakter terpenting yang harus dimiliki oleh suatu wilayah, yaitu terdapatnya homogenitas tertentu yang khas, Adjarian.

Yuk, kita simak penjelasan mengenai klasifikasi pewilayahan berdasarkan fenomena geografis berikut ini!

“Karakteristik wilayah yang khas bisa berupa aspek fisis atau alam, aspek kultural, atau perpaduan antar keduanya.”

Baca Juga: Zona Interaksi Wilayah Desa dan Kota dalam Ilmu Geografi

Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis

Berikut ini beberapa klasifikasi pewilayahan berdasarkan fenomena geografis, yaitu:

1. Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Atmosfer

Fenomena atmosfer yang akan dijadikan dasar klasifikasi pewilayahan berdasarkan iklim, di antaranya:

Dasar perwilayahan dengan menggunakan iklim matahari adalah pewilayahan yang ditentukan pada posisi matahari dan sinar matahari yang bisa diterima di permukaan bumi.

Berdasarkan posisi bumi pada matahari, maka dapat dibagi menjadi wilayah iklim panas, wilayah iklim sedang, dan wilayah iklim kutub.

“Fenomena geografi yang bisa membedakan ketiga wilauah tersebut adalah wilayah iklim panas, iklim sedang, dan iklim kutub.”

Baca Juga: Jenis Konsep Wilayah dalam Ilmu Geografi

Setiap lokasi yang memiliki ketinggian dan norfologi yang berbeda akan mempunyai tekanan udara dan luasan daerah yang disinari oleh matahari yang berbeda.

Berdasarkan kriteria ketinggian tempat maka dibedakan menjadi wilayah iklim panas, wilayah iklim sedang, wilayah iklim sejuk, wilayah iklim dingin, dan wilayah iklim kutub.

2. Pewilayahan Berdasarkan Fenomena Litosfer

Fenomena litosfer yang akan dijadikan dasar klasifikasi yaitu:

Setiap daerah di permukaan bumi memiliki jenis batuan yang berbeda, hal ini ada kaitannya dengan proses pembentukan kulit bumi.

Berdasarkan umur batuan, dapat dibedakan menjadi wilayah batuan kuarter dan wilayah batuan tersier.

“Berdasarkan genesanya bisa dibedakan menjadi wilayah bebatuan magnetik, metamorf, sedimen, dan gamping.”

Baca Juga: Faktor yang Memengaruhi Perbedaan Struktur Desa dalam Geografi

Setiap daerah di permukaan bumi mempunyai kemiringan lereng yang berbeda, hal ini ada kaitannya dengan proses dinamika kulit bumi dan sifat batuan.

Daerah yang sifat batuannya keras jika ada pergerakan kulit bumi akan terjadi patahan dan rekahan, sedangkan batuan yang lunak akan terjadi punggungan dan lipatan.

Setiap daerah di permukaan bumi memiliki jenis tanah yang berbeda yang berkaitan dengan faktor iklim, organisme, topografi, dan waktu

Berdasarkan genesisnya, tanah dibedakan menjadi wilayah tanah mineral dan wilayah tanah organik.

Berdasarkan teksturnya, tanah bisa dibedakan menjadi wilayah tanah berpasir, wilayah tanah berdebu, dan wilayah tanah berlempung.

Nah, itulah Adjarian klasifikasi pewilayahan berdasarkan fenomena geologis, yaitu berdasarkan fenomena atmosfer dan litosfer.

Sekarang jawab pertanyaan ini, yuk!

Pertanyaan

Berdasarkan posisi matahari, pewilayahan terbagi menjadi?

Petunjuk: Cek halaman 2.