Sejarah Peristiwa Rengasdengklok sebelum Proklamasi Kemerdekaan

By Nabil Adlani, Jumat, 25 Februari 2022 | 12:45 WIB
Proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi setelah adanya peristiwa Rengasdengklok yang melibatkan golongan tua dan muda. (unsplash/MufidMajnun)

adjar.id – Sebelum terjadinya proklamasi kemerdekaan Indonesia, terdapat sejarah peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok sendiri terjadi sehari sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia atau pada 16 Agustus 1945.

Hal ini terjadi karena adanya kabar yang diterima oleh Sutan Sjahrir pada 14 Agustus 1945, bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu.

Sjahrir pun akhirnya menemui Soekarno dan Hatta untuk menyampaikan kabar menyerahnya Jepang tersebut.

Adjarian, peristiwa Rengasdengklok menjadi peristiwa penting dalam berjalannya proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Kekalahan Jepang atas Sekutu pada Perang Asia Timur Raya membuat Jepang menarik tentaranya dari Indonesia.

Nah, kali ini kita akan membahas mengenai sejarah dari peristiwa Rengasdengklok yang menjadi materi sejarah kelas 11 SMA.

Yuk, kita simak penjelasan lengkapnya mengenai sejarah peristiwa Rengasdengklok berikut ini!

“Kekalahan Jepang membuat adanya kekosongan kekuasaan di Indonesia, yang membuat golongan muda mendesak untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.”

Baca Juga: Sejarah Perumusan Naskah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

Latar Belakang Peristiwa Rengasdengklok

Kekalahan Jepang atas Sekutu membuat golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Pada 15 Agustus 1945 Jepang menyatakan diri menyerah tanpa syarat kepada Sekutu, Adjarian.

Itu menjadi awal kesempatan bagi bangsa Indonesia untuk mempercepat proklamasi kemerdekan.

Nah, itulah yang menjadi pikiran utama dari para golongan muda, mereka berpikir bahwa menyerahnya Jepang membuat Indonesia sedang kosong kekuasaan.

Hingga kemudian para pemuda mendesak para golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Sutan Sjahrir yang sudah mengetahui berita menyerahnya Jepang kepada Sekutu lewat siaran radio langsung bergegas menemui Soekarno dan Hatta.

Sjahrir menyampaikan informasi tentang menyerahnya Jepang kepada Sekutu serta meminta Soekarno dan Hatta segara menyatakan kemerdekaan Indonesia.

Akan tetapi, Soekarno tidak bersedia untuk mempercepat proklamasi kemerdekaan dan lebih memilih mencari kebenaran dari berita menyerahnya Jepang tersebut.

Baca Juga: Materi TWK CPNS, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI)

Menurut Soekarno, untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia, perlu dibicarakan lebih dahulu dengan PPKI agar tidak menyimpang dari ketentuan.

Meski begitu, para pemuda berpendapat bahwa proklamasi kemerdekaan Indonesia harus dilakukan oleh kekuatan bangsa sendiri, bukan oleh PPKI.

Menurut para pemuda, PPKI adalah organisasi buatan Jepang dan mereka berharap agar kemerdekaan Indonesia dilakukan boleh bangsa sendiri.

“Para golongan muda melancarkan gerakan bawah tanah untuk mendesak golongan tua segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.”

Desakan Golongan Muda

Pada hari Rabu, 15 Agustus 1945 pukul 21.30 WIB, golongan muda yang dipimpin oleh Wikana dan Darwis datang ke rumah Soekarno di Pegangsaan Timur No. 56 Jakarta.

Kedatangan Wikana dan Darwis ini bertujuan untuk memaksa Soekarno agar segara memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Golongan muda mendesak agar proklamasi kemerdekaan ini bisa dilaksanakan paling lambat pada 16 Agustus 1945.

Hingga akhrinya golongan muda gagal memaksa Soekarno yang masih ingin meminta pertimbangan dari anggota PPKI.

Baca Juga: Materi TWK CPNS Sejarah: Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia

Golongan muda pun meminta Moh. Hatta untuk mengundang para anggota PPKI pada 16 Agustus 1945 pagi.

Hal ini dilakukan untuk membahas keadaan terakhir Indonesia dan persiapan untuk kemerdekaan Indonesia.

“Pada pertemuan di rumah Soekarno, Wikana mengancam akan terjadi pertumpahan darah jika proklamasi tidak dilaksanakan pada 16 Agustus 1945.”

Sejarah Peristiwa Rengasdengklok

Golongan muda kemudian mengadakan pertemuan pada 15 Agustus 1945 pukul 00:00 WIB di Jl. Cikini 71 Jakarta.

Pada pertemuan tersebut, golongan muda sepakat untuk membawa Soekarno dan Hatta ke luar kota.

Tujuannya agar kedua tokoh ini tidak terpengaruh oleh Jepang dan bersedia untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Golongan muda juga menunjuk Shodanco Singgih untuk memimpin pelaksanaan rencana tersebut.

“Singgih dalam melaksanakan tugasnya mendapat pinjaman beberapa perlengkapan dari markas Peta.”

Baca Juga: Jawab Soal Hubungan Pembukaan UUD 1945 dengan Proklamasi Kemerdekaan

Akhirnya, pada 16 Agustus 1945 pukul 04.00 WIB Soekarno berserta Fatmawati dan putra sulungnya serta Moh.Hatta juga ikut dijemput untuk di bawa ke luar kota.

Soekarno dan Hatta kemudian di bawa ke arah timur dan tetap merahasiakan tempat dibawanya Soekarno dan Hatta tersebut.

Hingga akhirnya, rombongan itu dibawa ke daerah Kawedanan Rengasdengklok yang merupakan daerah terpencil di Karawang, Jawa Barat.

Meski telah diasingkan, Soekarno tetap tidak mau memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

Hingga akhirnya, terjadi kesepakatan antara golongan muda dan golongan tua untuk membawa Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta.

Lalu Ahmad Subarjo diantar ke Rengasdengklok serta berhasil membawa Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta untuk mempersiapkan proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Nah, itulah Adjarian, sejarah peristiwa Rengasdengklok yang terjadi sebelum proklamasi kemerdekaan Indonesia.

Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut ini!

Pertanyaan

Apa yang menjadi latar belakang terjadinya peristiwa Rengasdengklok?

Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3.

Tonton video ini juga, ya!